1. Cabai Merah
(Capsicum Annuum L.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Cabai rasanya pedas, sifatnya panas. Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan
nafsu makan (stomakik), peluruh keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan
sebagai obat gosok.
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIGUNAKAN
Bagian
yang digunakan adalah buah dan daun.
INDIKASI
Buah
digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan
meningkatkan nafsu makan.
Getah
daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.
CARA PEMAKAIAN
Untuk
obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 g buah, lalu haluskan sampai
menjadi serbuk.
Untuk
pemakaian luar, rebus 0,5-1 g buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat
kompres. Selain itu, buah cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat
gosok. Getah daun muda digunakan untuk pengobatan luka, bisul, dan sakit gigi.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Rematik
Seduh
10 g serbuk buah cabai merah dalam 1/2 gelas air panas. Aduk sampai rata dan
diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya dibalurkan pada bagian tubuh yang
sakit. Luka, bisul
Oleskan
minyak sayur pada beberapa helai daun cabai, lalu layukan di atas api kecil.
Tempelkan daun cabai tersebut selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.
Komposisi
:
Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna
kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain
itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan
niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang
mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut
dan keluarnya air mata.
2. Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas.
Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah,
antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu
makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan
rasa panas. Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut
(karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing
(diuretik). Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan
Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20
mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987).
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIGUNAKAN
Seluruh
bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun,
dan batang.
INDIKASI
Cabal
rawit digunakan untuk :
menambah
nafsu makan,
menormalkan
kembali kaki dan tangan yang lemas,
batuk
berdahak,
melegakan
rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
migrain.
CARA PEMAKAIAN
Untuk
obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam
hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk
pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk
memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu
turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena
kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan
untuk mengobati sakit perut dan bisul.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki
dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan
2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas
lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut
dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai
bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya).
Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya
diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.Sakitperut
Cuci
daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur
sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang
sakit.Rematik
Giling
10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air
perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut
pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang
biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam
balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita
penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk
tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa
pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin
(opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan
lebih sehat.
Hasil
penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya
penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara
mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.Pada sistem reproduksi,
sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat
sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang
cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan
untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat
proses penuaan.
Komposisi
:
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin,
minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai,
berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji
mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan
steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.
3. Cabe Jawa
(Piper retrofractum Vahl.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air
besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah
syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan
terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim dingin, membersihkan rahim, badan
lemah, ; Stroke, nyeri pinggang, kejang perut.;
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIGUNAKAN :
Buah
yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.
lNDIKASI :
Buah
cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
-
kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
-
disentri, diare,
- sukar
buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit
kepala, sakit gigi,
-
batuk, demam,
-
hidung berlendir,
- lemah
syahwat,
- sukar
melahirkan,
-
neurastenia, dan
-
tekanan darah rendah.
Bagian
akar dapat digunakan untuk:
-
kembung, pencernaan terganggu,
- tidak
dapat hamil karena rahim dingin,
-
membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan
terasa lemah,
- stroke,
-
rematik, gout, dan nyeri pinggang.
Daun
dapat digunakan untuk mengatasi:
-
kejang perut dan
- sakit
gigi.
CARA PEMAKAIAN :
Buah
sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian
luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan
melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga
digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan.
Akar
sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka
dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.
CONTOH PEMAKAIAN :
1.
Neurastenia :
Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3
batang, rimpang lempuyang
3/4 jari, daun sambiloto segar 1 genggam,
gula enau 3 jari, dicuci
dan dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 4 gelas air bersih
sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin
disaring lalu diminum.
Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
2.
Masuk angin :
Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha
arvensis L.) dan daun
kesumba keling (Bixa orellana L.),
masing-masing 3/4 genggam, gula
enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci
lalu dipotong-potong
seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih
sampai tersisa 2 1/4
gelas. Setelah dingin saring, lalu minum 3
kali sehari @ 3/4 gelas.
3.
Membersihkan rahim setelah melahirkan, obat kuat:
Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling
halus. Seduh dengan
air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.
4.
Pencernaan terganggu, batuk, ayan, demam sehabis melahirkan, menguatkan larnbung, paru dan jantung
Buah
cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan
madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu
diminum sekaligus.
5.
Sakit gigi :
a. Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3
lembar dicuci lalu
ditumbuk. Seduh dengan 1/2 gelas air
panas. Selagi hangat
disaring, airnya dipakai untuk
kumur-kumur.
b. Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu
dibuang.
6.
Kejang perut :
Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar
dicuci lalu ditumbuk.
Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi
hangat disaring Ialu
diminum se
7.
Urus-urus untuk penderita penyakit hati :
Cabe Jawa 3 butir dan rimpang lempuyang
seukuran ibu jari
ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air
matang sambil diaduk
rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum
sekaligus.
8.
Demam :
Buah yang kering sebanyak 3 g digiling
halus, lalu diseduh dengan
1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah
bersama ampasnya selagi
hangat.
CATATAN
: Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini.
Komposisi
:
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah rasanya pedas dan panas, masuk
meridian limpa dan lambung. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. KANDUNGAN
KIMIA : Buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic
acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene,
piperidin, rninyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin.
Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan
susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan
piperlonguniinine.
4. Bawang Merah
(Allium cepa)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran,
dan diuretik. PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah
melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap
penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut,
ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan
penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid
dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal
sebesar 22,21 %, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral
menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00 %. Tri Purwaningsih,
1991. FMIPA Farmasi UI. Telah melakukan penelitian efek protektif Bawang Merah
pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida.Dari hasil penelitian tersebut,
ternyata Bawang Merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan
hati akibat CCl4.
Pemanfaatan
:
KEGUNAAN
1.
Batuk.
2. Haid
tidak teratur.
3.
Kencing manis.
4. Obat
cacing.
5.
Demam pada anak-anak (obat luar).
6.
Perut kembung pada anak-anak (obat luar).
RAMUAN
DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan:
Umbi
Bawang merah 4 gram
Daun
Poko segar 4 gram
Daun
Sembung segar 3 gram
Herba
Pegagan segar 4 gram
Buah
Adas 2 gram
Air 125 ml
Cara
pembuatan:
Dipipis,
dibuat infus atau pil.
Cara
pemakaian:
Diminum
sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4
cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.
Lama
pengobatan:
Diulang
selama 14 hari.
Kencing
Manis
Ramuan:
Umbi
Bawang Merah (dirajang) 4 gram
Buah
Buncis (dirajang) 15
gram
Daun
Salam (dirajang) 10
helai
Air
120 ml
Cara
pembuatan:
Dibuat
infus.
Cara
pemakaian:
Diminum
sehari 1 kali 100 ml.
Lama
pengobatan:
Diulang
selama 14 hari.
Demam
dan Perut
Kembung
pada Anak-anak
Ramuan:
Umbi
Bawang Merah (potong tipis) secukupnya
Minyak
Kelapa
secukupnya
Minyak
Kayu Putih
secukupnya
Cara
pembuatan:
Diremas-remas.
Cara pemakaian:
Minyak
tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangnn
pada anak yang demam.
Komposisi
:
Minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida,
kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati.
5. Bangle
(Zingiber purpureum Roxb.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Demam, Sakit kepala, Batuk, Perut nyeri, masuk angin, sembelit; Sakit kuning,
Cacingan, Reumatik, Ramuan jamu, kegemukan; Mengecilkan perut setelah
melahirkan;
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIPAKAI: Rimpang, daun.
KEGUNAAN:
Rimpang:
-
Demam, sakit kepala.
- Batuk
berdahak.
- Perut
nyeri, masuk angin.
-
Sembelit.
- Sakit
kuning.
-
Cacingan.
-
Rheumatism.
-
Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan.
-
Mengecilkan perut setelah melahirkan.
-
Kegemukan.
Daun:
· Tidak
napsu makan.
· Perut
terasa penuh.
PEMAKAIAN:
Untuk
minum: 1/2-3.jari rimpang, direbus.
Pemakaian
luar. Rimpang secukupnya dicuci bersih Ialu diparuti dipakai sebagai tapal atau
boreh pada sakit kepala, pegal linu, mengecilkan perut sehabis melahirkan, dan
sebagainya.
CARA PEMAKAIAN:
1. Demam,
masuk angin.
15 g rimpang bangle yang segar dicuci lalu
diparut. Tambahkan 1/2
cangkir air panas dan 2 sendok makan
madu. Diaduk merata lalu
diperas dan disaring, minum. Lakukan 2 kali
sehari.
2.
Perut mules:
Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur
dan lempuyang wangi,
masing-masing
1/2 jari tangan dicuci lalu diiris tipis-tipis.
Rebus
dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa
1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum.
3.
Sakit kepala karena demam:
Rimpang segar secukupnya dicuci bersih lalu
diparut. Tambahkan
sedikit air sampai menjadi adonan seperti
bubur. Dipakai sebagai
pilis pada dahi.
4.
Sakit kuning:
1/2 jari rimpang bangle dicuci bersih lalu
diparut. Tambahkan air
masak dan madu masing-masing 1 sendok
makan. Peras dan saring,
minum.
Lakukan 2 kali sehari.
5.
Nyeri sendi (rheumatism):
Rimpang segar secukupnya dicuci Ialu
diparut, tambahkan arak
sampai menjadi adonan seperti bubur
encer. Borehkan kebagian
sendi yang sakit.
6.
Mengecilkan perut setelah melahirkan:
Rimpang bangle secukupnya dicuci lalu
diparut, borehkan pada
perut.
7.
Cacingan:
3 jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5
biji ketumbar dan 5 lembar
tangkai daun sirih dicuci lalu diiris
tipis-tipis, kemudian ditumbuk
halus.
Tambahkan 1/ 2 cangkir air masak, diaduk merata lalu
diperas dan disaring. Minum.
8.
Radang seiaput lendir mata:
Rimpang bangle dan kunyit sebesar 1 buku
jari tangan dan 13 butir
jinten hitam dicuci bersih lalu
dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa
setengahnya. Setelah
dingin disaring, minum.
9.
Kegemukan / mengurangi lemak tubuh:
a. Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar
daun jati belanda dicuci
lalu direbus dengan 1,5 gelas air bersih
sampai tersisa 1 gelas.
Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2
kali minum. Pagi dan
sore hari.
b. 1/2 jari rimpang bangle, 1/2 jari
rimpang temu giring, 3/4 jari
rimpang lempuyang wangi, 1/4 genggam daun kemuning, 1/4
genggam daun jati belanda, 3 jari gula
enau, dicuci dan dipotong-
potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2
gelas air bersih sampai
tersisa 1/2-nya. Setelah dingin
disaring, minum. Sehari 3 x 3/4
gelas.
c. Rimpang bangle dan rimpang temu hitam,
masing-masing 1/2 jari
tangan, dicuci lalu diparut. Tambahkan 1
sendok makan air jeruk
nipis dan 2 sendok makan madu, aduk
merata sambil diremas-
remas.
Peras dan saring, minum. Lakukan 2-3 kali sehari.
Komposisi
:
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rimpang berbau khas aromatik, rasanya agak
pahit dan agak pedas. Penurun panas (anti piretik), peluruh kentut
(karminatif), peluruh dahak (expectorant), pembersih darah, pencahar (laksan),
obat cacing (vermifuge). KANDUNGAN KIMIA: Rimpang: minyak atsiri (sineol,
pinen), damar, pati, tanin.
6. Bayam
(Amaranthus tricolor L.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Secara umum, tanaman bayam dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan
pencernaan. Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam termasuk
sayuran berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses buang air
besar. Makanan berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita
kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol
darah tinggi, dan menurunkan berat badan. Infus daun bayam merah 30% per oral
dapat meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin, dan hematokrit kelinci yang
dibuat anemia secara nyata. Peningkatan tersebut tidak berbeda jika
dibandingkan dengan kelompok kelinci yang diberi sulfas ferosus. Sebagai
pembanding, digunakan air suling. (Ernawati Santoso, Fakultas Farmasi, WIDMAN,
1986).
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIGUNAKAN:
Bagian
tanaman yang digunakan adalah daun dan akar.
Indikasi:
Daun
bayam digunakan untuk pengobatan :
membersihkan
darah sehabis bersalin,
memperkuat
akar rambut,
tekanan
darah rendah,
kurang
darah (anemia), dan
gagal
ginjal.
Akar
digunakan untuk pengobatan: disentri
CARA PEMAKAIAN
Untuk
obat yang diminum, sediakan 25-30 g daun segar, lalu rebus dan dimakan sebagai
lalap. Selain direbus, bayam dapat juga dijus untuk diminum.
Untuk
pemakaian luar, giling daun bayam segar sampai halus, lalu tempelkan pada luka
akibat gigitan binatang berbisa.
CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
Meningkatkan
kerja ginjal, membersihkan darah sehabis bersalin Bayam dapat dikonsumsi dalam
bentuk sayur bening.
Kurang
darah
Cuci
tiga genggam daun bayam merah, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu sendok
makan air jeruk nipis, lalu saring. Selanjutnya, tambahkan satu sendok makan
madu dan sebutir kuning telur ayam kampung dan aduk sampai rata, kemudian
ramuan ini diminum dan pengo>7atan dilakukan satu kali sehari selama
seminggu. Selanjutnya, pengobatan dapat dilakukan dua kali seminggu sampai
penyakitnya sembuh.
Disentri
Cuci 10
batang akar bayam merah sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan
garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata, lalu saring. Untuk
pengobatan, minum air saringannya sekaligus.
Memperkuat
akar rambut
Cuci
satu ikat daun dan batang bayam segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus.
Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata. Selanjutnya, peras
dan saring, lalu minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali seminggu.
Catatan
Penderita
kadar asam urat darah yang cukup tinggi dan rematik Gout dilarang mengonsumsi
bayam terlalu banyak karena sayur ini mengandung purin yang cukup tinggi. Di
dalam tubuh, purin akan dimetabolisir menjadi asam urat.
Untuk
pengobatan, bayam merah dianggap lebih berkhasiat daripada bayam hijau.
Komposisi
:
Bayam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin,
rutin, purin, dan vitamin (A, B dan C).
7. Bunga Matahari
(Helianthus annuus Linn.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri
lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran
kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIPAKAI:
Seluruh
tanaman. Untuk penyimpanan: dikeringkan.
KEGUNAAN:
Bunga:
Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi
(dysmenorrhoe), nyeri
lambung (gastric pain), radang
payudara (mastitis), rheumatik
(arthritis), sulit melahirkan.
Biji:
Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang
pengeluaran rash (kemerahan) pada
campak, sakit kepala.
Akar:
Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk
rejan (pertussis), keputihan
(leucorrhoe).
Daun:
Malaria.
Sumsum
dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
Kanker lambung, kanker esophagus dan
malignant mole. Juga untuk
nyeri lambung, buang air kemih sukar dan
nyeri (dysuria), nyeri buang
air kemih pada batu saluran kencing, air
kemih berdarah (hematuria)
dan ari kemih berlemak (chyluria).
PEMAKAIAN:
Bunga:
30 - 90 gr.
Dasar
bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
Sumsum
dari batang: 15 - 30 gr. rebus.
Akar :
15 - 30 gr.
PEMAKAIAN
LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.
CARA PEMAKAIAN:
Bunga
(Flower head) :
1.
Sakit kepala:
25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam
(Tidak dipecahkan) + 3 gelas
air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum
sesudah makan, 2 x sehari.
2.
Radang payudara (Mastitis):
Kepala bunga (tanpa biji), dipotong
halus-halus, kemudian dijemur.
Setelah kering digongseng/sangrai sampai
hangus, kemudian
digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali
minum 10-15 gr,
dicampur arak putih + gula + air hangat. 3
kali sehari, minum
pertama kali harus keluar keringat. (Tidur
pakai selimut).
3.
Rheumatik:
Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji,
ditempelkan ke tempat
yang sakit.
4.
Disentri :
30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1
jam. Setelah diangkat,
ditambahkan gula batu secukupnya, minum.
Akar :
1.
Kesulitan buang air besar dan kecil:
15 - 30 gr akan segar direbus, minum.
2.
Infeksi saluran kencing:
30 gr akar segar direbus. (jangan
lama-lama, sewaktu baru mendidih,
diangkat), minum.
CATATAN
: Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat
sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat
menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor
saluran cerna (Tractus
digestivus).
PERHATIAN
: Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !
Komposisi
:
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan
tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery,
merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang
pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti
malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan
nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan
liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu
buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C ,
oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E,
chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji
bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat
11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -.
8. Cincau
(Cylea barbata, Miers.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Diare (Sakit perut), Hipertensi, Demam;
Pemanfaatan
:
1.
Sakit Perut dan Hipertensi
Bahan: daun cincau secukupnya
Cara membuat: daun cincau diremas-remas,
dengan air matang,
disaring dan dibiarkan beberapa saat sampai
berbentuk agar-agar,
kemudian ditambah santan kelapa dan pemanis
dari gula kelapa.
Cara menggunakan: dimakan biasa
2.
Demam
Bahan: akar cincau secukupnya
Cara membuat: disedu dengan air panas dan
disaring
Cara menggunakan: diminum biasa
Komposisi
:
KANDUNGAN KIMIA : Menurut penelitian para ahli, tumbuhan ini mengandung zat
sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat.
Apabila segenggam daun cincau diremas-remas dengan satu rantang air, akan
diperoleh cincau berupa agar-agar seperti dijual di pasar-pasar. Selain
mengandung zat karbohidrat , cincau juga mengandung zat lemak dan sebagainya.
9. Kumis Kucing
(Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni,
menghilangkan panas dan lembab;
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIPAKAI :
Seluruh
tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas
matahari).
KEGUNAAN:
1.
Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih
(Cystitis).
2.
Sakit kencing batu.
3.
Encok (Gout arthritis).
4.
Peluruh air seni (Diuretic).
5.
Menghilangkan panas dan lembab.
PEMAKAINAN :
30 - 60
gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh
sebagai teh.
CARA PEMAKAIAN:
1.
Nephritis, edema (bengkak):
0. aristatus (kumis kucing) 30 gr, Planto
asiatica (daun urat) 30 gr,
Hedyotis diffusa. (rumput lidah ular) 30
gr, semuanya direbus.
2. Infeksi
saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit
(anyang-anyangan) :
0. aritatus, Phyllanthus urinaria
(meniran), Commelina communis,
masing-masing 30 gr., direbus.
Komposisi
:
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis sedikit pahit, sejuk,
anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan
batu saluran kencing. KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak
atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.
10. Kunyit
(Curcuma longa Linn.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak
lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir,
Morbili, Cangkrang (Waterproken);
Pemanfaatan
:
1.
Diabetes mellitus
Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the
garam
Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus
dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu
1/2 gelas.
2.
Tifus
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1
lembar daun sambiloto
Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk
halus dan dipipis,
kemudian ditambah 1 gelas air masak yang
masih hangat, dan di
saring.
Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan
selama 1 minggu
berturut-turut.
3. Usus
buntu
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk
nipis, 1 potong gula
kelapa/aren. Garam secukupnya.
Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk
nipis diperas, kemudian
dicampur dengan bahan yang lain dan disedu
dengan 1 gelas air
panas, kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum setiap pagi
setelah makan, secara
teratur.
4.
Disentri
Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur
sirih secukupnya
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus
dengan 2 gelas air
sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas
kemudian disaring.
Cara menggunakan:diminum dan diulangi
sampai sembuh.
5.
Sakit Keputihan
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun
beluntas, 1 gagang buah
asam, 1 potong gula kelapa/aren
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus
dengan 1 liter air
sampai mendidih, kemudian di saring.
Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.
6. Haid
tidak lancar
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh
ketumbar, 1/2 sendok Teh
biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk
halus kemudian
direbus dengan 1 liter air sampai mendidih,
kemudian disaring
Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.
7.
Perut mulas pada saat haid
Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1
rimpang jahe sebesar 4 cm,
1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci
bersih dan diparut
untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan
perasan jeruk
nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas
dan disaring.
Cara menggunakan:ditambah garam dan gula
secukupnya dan
diminum pada hari pertama haid.
8.
Memperlancar ASI
Bahan: 1 rimpang kunyit
Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres
diseputar buah dada
1 kali setiap 2 hari.
9.
Cangkrang (Waterproken)
Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun
eceng,
Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk
sampai halus
Cara menggunakan: dioleskan pada bagian
yang kena cangkrang.
10.
Amandel
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk
nipis, 2 sendok madu
Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk
diperas untuk diambil airnya,
kemudian dicampur dengan madu dan 1/2
gelas air hangat, diaduk
sampai merata dan disaring
Cara menggunakan:diminum secara rutin 2
hari sekali.
11.
Berak lendir
Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir,
1/4 sendok makan
kapur sirih
Cara membuat: semua bahan tersebut direbus
bersama dengan 2
gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1
gelas dan disaring.
Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari
1/2 gelas, pagi dan sore.
12.
Morbili
Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang
dringo bengle
Cara membuat: kedua bahan tersebut
ditumbuk bersama sampai
halus
Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh
badan sebagai bedak
Komposisi
:
KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut
kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan
bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin :
R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 %
Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton
sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol
dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C
45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya
11. Tomat
(Gycopersicum esculentum Mill.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Buah tomat rasanya manis, asam, sifatnya sedikit dingin. Berkhasiat
menghilangkan haus, antiseptik usus, pencahar ringan (laksatif), menambah nafsu
makan dengan cara memperbanyak keluarnya air liur, merangsang keluarnya enzim
lambung, dan melancarkan aliran empedu ke usus. Daun berkhasiat penyejuk. EFEK
FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Pada tikus, jus tomat dapat menurunkan kadar
serum kolesterol yang tinggi dan menurunkan jumlah kolesterol di dalam hati.
Pada kucing, sirup tomat dapat menurunkan tekanan darah tanpa mengganggu denyut
jantung dan menstimulir otot polos. Pada binatang percobaan, tomatine
berkhasiat antiradang dan menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Tomatine
efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur pada tubuh manusia. Penelitian di Amerika,
laki-laki yang mengonsumsi sedikitnya sepuluh porsi buah tomat yang dimasak
dalam seminggu akan menurunkan risiko terkena kanker prostat sampai 45%. Hal
ini dimungkinkan karena adanya likopen, karoten pada tomat yang dipercaya dapat
mencegah timbulnya tumor dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung.
Pemanfaatan
:
BAGIAN
YANG DIGUNAKAN
Bagian
tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buahnya. Digunakan segar, setelah
direbus, atau diolah sebagai masakan. Daun digunakan untuk obat luar.
INDIKASI
Buah
digunakan untuk mengatasi:
gangguan
pencernaan seperti perut kembung, tidak nafsu makan,
susah
buang air besar (sembelit),
sakit
kuning, radang hati,
radang
saluran napas (bronkhitis), sesak napas (asma bronkhial),
radang
usus buntu, radang gusi, gusi berdarah, sariawan,
ulkus
lambung,
wasir,
tekanan
darah tinggi (hipertensi),
kadar
kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia),
lemas
akibat kadar glukosa darah rendah,
demam,
rasa haus,
rematik,
gout, dan memar akibat terbentur.
CARA PEMAKAIAN
Buah
masak dimakan segar. Selain itu, bisa juga direbus dengan air secukupnya.
Lumatkan sampai halus, lalu saring. Jika tidak menderita kencing manis
(diabetes melitus), boleh ditambahkan gula pasir secukupnya. Minum setelah
dingin.
Untuk,pemakaian
luar, giling buah masak atau daun segar sampai halus. Bubuhkan ke tempat yang
sakit, seperti kulit terbakar sinar matahari, jerawat, radang kulit, kurap,
luka, dan borok kronis. Jus tomat juga bisa digunakan sebagai masker untuk
mengencangkan dan melembutkan kulit wajah.
CONTOH PEMAKAIAN
Kulit
terbakar sinar matahari
Cuci
daun muda yang masih segar, lalu giling sampai halus. Balurkan pada kulit yang
terbakar.
Wasir
Rebus
beberapa buah tomat yang sudah masak dalam minyak kelapa selama kira-kira
sepuluh menit, lalu saring dengan sepotong kain. Setelah dingin, oleskan pada
wasirnya.
Tekanan
darah tinggi, mata merah
Makan
buah tomat segar sebanyak 1--2 buah pada waktu pagi hari, sewaktu perut kosong.
Memar
akibat terbentur
Tim jus
tomat yang ditambah dengan air jahe, lalu minum setelah dingin.
Minum
jus tomat, sehari tiga kali, masing-masing satu cangkir. Tetap berkonsultasi
dengan dokter.
Jerawat
Tambahkan
25 ml alkohol 70% pada jus tomat (100 ml), lalu kocok merata. Gunakan campuran
untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 2--3 kali sehari.
Demam
Cuci
tomat masak (tiga buah), lalu potong-potong seperlunya. Lumatkan dalam setengah
cangkir air masak dan satu sendok makan madu murni. Peras dan saring, lalu
minum. Lakukan tiga kali sehari. Penderita diabetes melitus dilarang
menambahkan madu murni agar kadar glukosa darah tidak meningkat.
Radang
gusi, gusi berdarah
Cuci
buah tomat yang sudah masak, lalu makan mentah. Lakukan sehari dua kali, selama
kurang lebih satu bulan.
Sariawan,
ulkus di rongga mulut
Potong-potong
buah tomat yang sudah masak (dua buah), lalu masak dengan ikan segar. Setelah
dingin, makan. Lakukan setiap hari selama 1--2 minggu sampai tampak perbaikan.
Ulkus
lambung
Iris
tomat masak dan jeruk yang diasamkan masingmasing satu buah. Tambahkan satu
sendok makan madu, lalu aduk merata. Makan sedikit-demi sedikit, sehari 3--4
kali, selama tiga minggu.
Cara
membuat jeruk yang diasamkan:
Tambahkan
250 g garam meja pada 500 g jeruk lemon segar. Masukkan ke dalam toples beling,
lalu jemur setiap hari sampai buah jeruk mengisut dan kulitnya mengerut. Bahan
ini siap digunakan.
Meningkatkan
nafsu makan
Minum
jus tomat satu jam sebelum makan.
Lemas
karena kadar glukosa darah rendah
Minum
jus tomat segar.
Catatan:
Rasa
asam buah tomat berasal dari asam malik dan asam sitrat.
Buah
tomat menstimulir keluarnya enzim pencernaan, terutama yang berasal dari
pankreas. Guna meningkatkan kerja saluran cerna, minum jus tomat setiap hari
sebelum makan.
Jus
tomat berkhasiat tonik bagi penderita yang sedang sakit maupun pada fase
penyembuhan.
Pengobatan
tradisional Cina membuktikan, tomat mempunyai khasiat pereda demam
(antipiretik) dan penawar racun (detoksikan).
Tomat
yang dimasak, seperti direbus, saus tomat, dan tomat yang berada dalam masakan,
seperti sup, menyebabkan likopen pada tomat lebih mudah diserap sehingga lebih
berkhasiat untuk mencegah kanker prostat dan penyakit jantung.
Orang
yang sensitif terhadap buah tomat bisa timbul alergi akut pada saluran cerna
akibat adanya kan
Komposisi
:
Buah mengandung alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat,
asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula (glukosa,
fruktosa), adenin, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe,
sulfur, chlorine), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin), dan histamin.
Rutin dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Klorin dan sulfur adalah
trace element yang berkhasiat detoksikan. Klorin alamiah menstimulir kerja hati
untuk membuang racun tubuh dan sulfur melindungi hati dari terjadinya sirosis
hati dan penyakit hati lainnya. Likopen adalah pigmen kuning beta karoten pada
tomat. Tomatin berkhasiat antibiotik. Daun mengandung pektin, arbutin,
amigdalin, dan alkaloid.
12.
Jeruk Nipis
(Citrus aurantifolia, Swingle.)
Penyakit
Yang Dapat Diobati :
Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak Nafas, Influenza, Batuk; Sakit panas,
Sembelit, Terlambat haid, perut mules saat haid; Disentri, Perut Mulas, Perut
Mual, Lelah, Bau badan, Keriput wajah;
Pemanfaatan
:
1.
Amandel
Bahan : 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang
kunyit sebesar ibu jari
diparut dan 2 sendok makan madu;
Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk
diambil aimya, kunyit
diparut dan diperas untuk diambil airnya,
kemudian dioplos dengan
madu dengan ditambah 1/2 gelas air, diaduk
sampai merata, dan
disaring;
Cara menggunakan: diminum 2 hari sekali
secara teratur.
2.
Malaria
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 sendok makan
kecap, garam
secukupnya;
Cara membuat :jeruk nipis diperas untuk
diambil airnya, kemudian
dioplos dengan bahan lainnya dan disaring;
Cara menggunakan: diminum tiap pagi
menjelang sarapan.
3.
Ambeien
Bahan: 2 - 4 potong akar jeruk nipis;
Cara membuat: direbus dengan 1 1/2 liter
air sampai mendidih
hingga tinggal 1 liter, kemudian disaring;
Cara menggunakan : diminum setiap sore
weara teratur.
4.
Sesak Nafas
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 siung bawang
merah, 1 butir telur ayam
kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 potong
gula batu,
Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk
diambil airnya, bawang
merah diparut kemudian dicampur dengan
bahan lainnya dan
diseduh dengan air panas secukupnya, diaduk
sampai merata,
kemudian disaring;
Cara menggunakan: diminum setelah makan
pagi secara teratur.
5.
Influenza
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok
minyak kayu putih, kapur
sirih secukupnya;
Cara membuat: jeruk nipis dipanggang
sejenak dan diperas untuk
diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahannya
dan diaduk
sampai merata, dan disaring;
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari
secara teratur.
6.
Batuk
a. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 sendok
kecap, garam
secukupnya;
Cara membuat: jeruk nipis diperis untuk
diambil airnya,
Cara menggunakan: diminum secara teratur
1 kali sehari selama
sakit
b. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/4 sendok
tepung biji buah pala, 1
sendok minyak kayu putih;
Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk
diambil airnya, kemudian
dioplos dengan bahan lainnya sampai
merata;
Cara menggunakan: dipakai sebagai bedak
dan dioleskan pada
dada dan punggung.
7.
Sakit panas
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok
minyak kelapa, 1 sendok
minyak kayu putih, 2-4 siung bawang merah
yang dihaluskan;
Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya,
kemudian
dioplos dengan bahan lainnya sampai merata,
Cara menggunakan: dipakai sebagai kompres
dan obat gosok untuk
dada dan punggung.
8.
Sembelit
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 - 4 siung
bawang merah, 1 sendok
minyak kayu putih, buah asam secukupnya, 2
sendok air masak;
Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk
diambil airnya, kemudian
dicampur dengan bahan lainnya dan
dihaluskan bersama-sama;
Cara menggunakan: dioleskan di seluruh
tubuh, terutama di seputar
perut.
9.
Telambat datang bulan
Bahan : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang
kunyit sebesar ibu jari, kapur
sirih dan garam secukupnya;
Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk
diambil airnya, kunyit
diparut dan diperas untuk diambil airnya,
kemudian semua bahan
tersebut dicampur merata dan disaring;
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
10.
Perut mules pada waktu haid datang bulan
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 3
mata buah asam yang sudah masak, 1 potong
gula kelapa;
Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk
diambil airnya, jahe
diparut, kemudian semua bahan tersebut
dicampur dan diberi 3/4
gelas air masak dan disaring;
Cara menggunakan: diminum pada hari
pertama haid.
11.
Disentri
Bahan: 2 potong akar jeruk nipis;
Cara membuat: direbus dengan 2 1/2 gelas
air sampai mendidih,
kemudian disaring;
Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.
12.
Perut mules
Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 rimpang
kunyit sebesar ibu jari;
Komposisi
:
KANDUNGAN KIMIA : Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kiniia yang
bemianfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan
sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk
nipis mengandung: - vitamin C 27 miligram, - kalsium 40 miligram, - fosfor 22
miligram, - hidrat arang 12,4 gram, - vitamin B 1 0,04 miligram, - zat besi 0,6
miligram, - lemak 0,1 gram, - kalori 37 gram, - protein 0,8 gram dan - air 86
gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen,
linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.
Sumber :
www.iptek.net.id