GREEN SCHOOL


Secara harfiah green school berarti sekolah hijau, namun sebenarnya memiliki makna yang lebih luas dari arti harfiahnya. Green School bukan hanya tampilan fisik sekolah yang hijau / rindang, tetapi wujud sekolah yang memiliki porgram dan aktifitas pendidikan mengarah kepada kesadaran dan kearifan terhadapa lingkungan hidup. ”Sekolah Hijau” yaitu sekolah yang memiliki komitmen dan secara sistimatis mengembangkan program, program untuk menginternalisasikan nilai-nilai lingkungan ke dalam seluruh aktifitas sekolah.
Tampilan fisik sekolah di tata secara ekologis sehingga menjadi wahana pembelajaran bagi seluruh waga sekolah untuk bersikap arif dan berperilaku ramah lingkungan. Program pendidikan dikemas secara partisipatif penuh, percaya pada kekuatan kelompok, mengaktifkan dan menyeimbangkan Feling, Acting, dan Thinking, sehingga tiap individu bisa merasakan nilai keagungan inisiasinya. Secara konsep kelompok di dorong untuk mampu melahirkan visi bersama dengan memahami apa yang menjadi penting ( definisi ), menemukan dan mengapresiasi apa yang telah ada dan tentunya itu terbaik ( Discovery ), menemukan apa yang semestinya ada ( Dream ), menstrukturkan apa yang ada (Desain) dan merawatnya hingga menjadi ada (Destiny) , sehingga hasilnya akan melampaui dari apa yang diinginkan dan sangat sinergis dengan konteks realitas yang ada dalam kehidupan sekolah.

Bahwa sebenarnya memahami makna Green school yang seharusnya adalah ” berbuat untuk menciptakan kualiatas lingkungan sekolah yang kondusif, ekologis, lestari secara nyata dan berkelanjutan , tentunya dengan cara-cara yang simpatik, kreatif, inovatif dengan menganut nilai-nilai dan kearifan budaya lokal”.

OBYEK PENGEMBANGAN GREEN SCHOOL
Program Green school  harus disusun secara holistik  yang mengkaitkan seluruh program  yang ada disekolah dan juga melibatkan seluruh warga sekolah  dan juga mempertimbangkan  berbagai faktor yang dapat berpengaruh  baik sebagai faktor pendukung maupun sebagai faktor penghambat
Potensi internal sekolah  yang ada seperti  lahan , sumber daya alam  . air ,energi serta limbah yang dihasilkan   serta potensi sekitar sekolah  seperti tradisi  masyarakat   kondisi alam  dan ekosistem yang ada akan menjadi  obyek  pengembangan   dalam program  Green School.

PROGRAM PENGEMBANGAN
Program Green School  dikembangnkan melalui lima kegiatan utama
  1. Pengembangan Kurikulum  berwawasan lingkungan
  2. Pengembangan  pendidikan  berbasis komunitas
  3. Peningkatan kwalitas kawasan sekolah  dan lingkungan sekitar
  4. Pengembangan  sistem  pendukung  yang ramah lingkungan
  5. Pengembangan manajemen  sekolah  berwawasan lingkungan
INTEGRASI PROGRAM
Program Green school Merupakan program yang tak terpisahkan  dari keseluruhan program  pengembangan sekolah   oleh karena itu progran green shool  akan terintegrasi  ke dalam program pengembangan  sekolah. Pengembangan  kurikulum berwawasan lingkungan dan pendidikan  berbasis komunitas  serta pendidikan  berkelanjutan terwadai  dalam program  kurikuler dan ektra kurikuler   sedangkan  pengembangan kawasan  sekolah  dan pengembangan sistem pendukung  yang ramah lingkungan  termasuk  dalam  program  pengelolaan lingkungan fisik / fasilitas. Selanjutnya pengembangan lingkungan   sosial / lingkungan kerja  merupakan  bagian  dari  pengembangan  manajemen  sekolah.

DASAR HUKUM KEGIATAN UKS




• Undang-Undang RI Nomor : 20 Tahun 2003
   tentang Sistem Pendidikan Nasional.

• Undang-undang Nomor : 23 Tahun 2003 tentang
   Kesehatan pada pasal 45 tentang UKS.

• Peraturan Menteeri Pendidikan Nasional Nomor : 
  25 Tahun 2005 tentang Tugas dan Fungsi Pusat
  Pengembangan Kualitas Jasmani.

• Surat Keputusan Bersama Mendiknas, Menkes, 
  menag dan Mendagri Nomor : 2/P/SKB/2003, 
  Nomor : MA/230B/2003, Nomor : 445-404 Tahun 
  2003 Tanggal 23 Juli 2003 Tentang Tim Pembina 
  Usaha Kesehatan Sekolah.

PENINGKATAN IMPLEMENTASI PROGRAM USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) DI MADRASAH



Pengertian Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) World Health Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dari seseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa ”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. Menurut Sumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehat dan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaitu berkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan. Namun masih diperlukan faktor kesehatan (health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health).
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah usaha untuk membina dan mengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukan secara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perlu ditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek. Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiri dan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to child programme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.

Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah
Secara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu juga menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secara khusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Di samping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampu melindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.

Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah
Sasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, guru pamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai dari tingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.
Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan kesehatan yang baik. Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan sangat menentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapat mengikuti pembelajaran secara terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajar dengan baik. Oleh karena itu kita mencermati konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah kesehatan, bukan hanya pendidikan. Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang berkaitan dengan berapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan sumber daya manusianya, dan ekonomi yang berkaitan dengan daya beli. Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atau ranking yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Kemajuan ekonomi suatu bangsa biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya. Semakin maju perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karena itu, jika tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan masyarakat pada umumnya belum sesuai dengan harapan. Begitu pula dengan sumber daya manusianya yang diharapkan berkualitas masih memerlukan proses dan usaha yang lebih keras lagi.

Program Pokok Usaha Kesehatan Sekolah
Ada tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intra kurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jam pelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan pada saat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaran lainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan di luar jam pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah. Misalnya, melaksanakan penyuluhan tentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakan pelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan pendidikan dan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.

Pelayanan kesehatan dilakukan secara komprehensif dan terpadu meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi. Promotif adalah peningkatan penyuluhan dan latihan keterampilan pelayanan kesehatan. Preventif adalah layanan kesehatan untuk mencegah sebelum timbulnya penyakit. Kuratif adalah penyembuhan penyakit yang diderita. Rehabilitasi adalah pemulihan pada keadaan kesehatan awal dari penyakit yang telah diderita. Pelayanan kesehatan lingkungan sekolah untuk menciptaan lembaga pendidikan yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran.

Peran Sekolah dalam Meningkatkan Kesehatan
Pada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya. Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsi makanan tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi, diabetes melitus dan obesitas, dan sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebih dahulu, sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh. Selain itu meningkatnya perokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah sehingga risikonya akan mengakibatkan penyakit degeneratif. Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan pergaulan bebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat seperti penggunaan narkoba atau tindakan kriminal. Apalagi perilaku tidak sehat ini, disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurang bersihnya rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakatnya. Tantangan lain tentang perilaku tidak sehat muncul dari diri peserta didik sendiri. Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun kurang, malas sehingga tidak bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah. Peserta didik pun cenderung lebih menyukai dan banyak menonton televisi, bermain videogames, dan play station, sehingga mengakibatkan fisiknya kurang bugar. Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan beresiko terhadap berbagai penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan fasilitas dan program pendidikan jasmani atau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar. Hal ini sangat mendukung dan memungkinkan peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah raga dengan bebas, menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya. Kesehatan fisik peserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi sosialnya. Guru atau orang tua perlu memberikan bekal yang penting bagi peserta didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agar dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademik. Peserta didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidak dikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan akan menjadi kendala untuk keberhasilan belajarnya.
Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya tersebut sekolah memilkki peran yang penting untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik. Upaya yang dilakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui UKS. Konsep inilah yang oleh Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (Health Promoting Schools) atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living, learning and working” dengan tujuan (goal) “Help School Become Health Promoting Schools.” Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan atau mempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya.
Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu:
  1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu peserta didik, orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.
  2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yang cukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaan zat-zat berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannya pekarangan sekolah yang aman, adanya dukungan masyarakat sepenuhnya.
  3. Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang mampu meningkatkan sikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagai keterampailan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orang tua.
  4. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitu penyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana. Selain itu, mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan program-program makanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’ makanan.
  5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasuk mewujudkan proses pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagi seluruh masyarakat sekolah. Kebijakan berikutnya memberikan pelayanan yang ada untuk seluruh peserta didik. Terakhir. kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotika termasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.
  6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan cara memperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Cara lainnya berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.
Upaya mengembangkan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui program UKS perlu disosialisasikan dan dilakukan dengan baik. melalui pelayanan kesehatan (yankes) yang didukung secara mantap dan memadai oleh sektor terkait lainnya, seperti partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan media massa. Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran harus menjadi HPS, yaitu sekolah yang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. Upaya ini dilakukan karena sekolah memiliki lingkungan kehidupan yang mencerminkan hidup sehat. Selain itu, mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga terjamin berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik dan terciptanya kondisi yang mendukung tercapainya kemampuan peserta didik untuk beperilaku hidup sehat. Semua upaya ini akan tercapai bila sekolah dan lingkungan dibina dan dikembangkan. Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilakukan melalui pemeliharaan sarana fisik dan lingkungan sekolah, melakukan pengadaan sarana sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah yang mengandung lingkungan besih dan sehat, dan melakukan penataan halaman, pekarangan, apotik hidup dan pasar sekolah yang aman.
Upaya lain yang dilakukan dalam pembinaan lingkungan sekolah sehat dan promosi gaya hidup sehat melalui pendekatan life skills education atau pendidikan kecakapan hidup. Setiap individu akan mengalami kehidupan yang sehat fisik dan mentalnya apabila dapat menuntaskan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan usianya. Implikasi tugas perkembangan ini terhadap pendidikan adalah bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan perlu disusun struktur kurikulum yang muatannya dapat memfasilitasi perkembangan kesehatan sebagai suatu kecakapan hidup (life skills). Kecakapan hidup adalah kecakapan yang diperlukan untuk hidup. yang meliputi pengetahuan, mental, fisik, sosial, dan lingkungan untuk mengembangkan dirinya secara menyeluruh untuk bertahan hidup dalam berbagai keadaan dengan berhasil, produktif, bahagia, dan bermartabat. WHO atau World Health Organization) mendefinisikan kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Selain itu, dapat membantu seseorang menarik keputusan yang tepat, berkomunikasi secara efektif, dan membangun keterampilan mengelola diri sendiri yang dapat membantu mereka mencapai hidup yang sehat dan produktif. Sedangkan UNICEF memberikan definisi tentang kecakapan hidup yang merujuk pada kecakapan psiko-sosial dan interpersonal yang dapat membantu orang untuk mengambil keputusan yang tepat, berkomunikasi secara effektif, memecahkan masalah, mengatur diri sendiri, dan mengembangkan sikap hidup sehat dan produktif.
Pendidikan kecakapan hidup didasarkan atas konsep bahwa peserta didik perlu learning to be (belajar untuk menjadi), learning to learn (belajar untuk belajar) atau learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to live with others (belajar untuk hidup bersama), dan learning to do (belajar untuk melakukan). Berdasarkan konsep ini, kecakapan hidup terbagi atas empat kategori yaitu kecakapan hidup personal learning to be), kecakapan hidup social (learning live with others), kecakapan hidup akademik (learning to learn/ learning to know), dan kecakapan hidup vokasional (learning to do).
Kecakapan personal (personal skill), meliputi kecakapan dalam memahami diri (self awareness skill) dan kecakapan berfikir (thinking skill). Bagi peserta didik mempraktekkan kecakapan personal penting untuk membangun rasa percaya diri, mengembangkan akhlak yang mulia, mengembangkan potensi, dan  menanamkan kasih sayang dan rasa hormat kepada orang lain. Kecakapan sosial (social skill), meliputi kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerja sama (collaboration skill). Mempraktekkan kecakapan sosial penting untuk membantu peserta didik mengembangkan hubungan yang positif, secara konstruktif mengelola emosi dan meningkatkan partisipasi dalam kegiatan yang menguntungkan masyarakat. Kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual. Mempraktekkan kecakapan akademik penting untuk membantu peserta didik memperoleh kecakapan  ilmiah, teknologi dan analitis yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam lembaga pendidikan formal dan tempat kerja. Kecakapan vokasional (vocational skill) atau kemampuan kejuruan terbagi atas kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khusus (occupational skill). Mempraktekkan kecakapan vokasional penting untuk membekali peserta didik dengan kecakapan teknis dan sikap yang dituntut oleh perusahaan atau lembaga yang menyediakan lapangan kerja.
Keempat jenis kecakapan hidup itu menghasilkan individu yang memiliki kesehatan jasmani dan rokhani, lahir atau bathin yang diperlukan untuk bertahan dalam lingkungan apa pun. Peserta didik memiliki kemampuan untuk memanfaatan semua sumber daya secara optimal, sehingga akan meningkatkan kualitas pendidikan dan kualitas hidupnya. Kecakapan hidup yang diperoleh oleh peserta didik melalui proses belajar bukan terjadi begitu saja, dapat dipraktekkan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-harinya dengan diberi contohnya oleh guru, orang tua dan anggota masyakarat. Kecakapan hidup membantu peserta didik secara positif dan adaptif mengatasi situasi dan tuntutan hidup sehari-hari. Untuk itu sekolah mengembangan kecakapan hidup peserta didik antara lain menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, bekerja sama dengan masyarakat menyediakan berbagai keperluan sekolah menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didiknya, baik fisik maupun non fisik.

Kebijakan dalam Peningkatan Implementasi Program UKS di Madrasah
Untuk mendukung peningkatan proses pembelajaran yang lebih baik, maka program peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat akan terus dilaksanakan. Sehingga dapat terbentuk peserta didik yang sehat dan bugar serta sekolah yang memenuhi standar sekolah sehat. Cara yang dilakukan adalah mengoptimalkan berbagai upaya pengembangan sekolah sehat antara lain dilakukan upaya peningkatan kemampuan profesionalisme guru dan tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan, bimbingan dan penyuluhan, serta upaya-upaya sosialisasi dan implementasi di bidang UKS, pendidikan kesehatan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan jasmani dan kebugaran jasmani. Mengefektifkan pengkajian dan pengembangan pendidikan antara lain dengan lebih memfokuskan upaya pengkajian dalam rangka meningkatkan kemampuan hidup sehat, melaksanakan evaluasi yang sesuai dengan upaya peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat. Mengintensifkan pengkajian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi antara lain dengan memantapkan pengembangan program dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan melaksanakan pengkajian dan pengembangan bidang pengukuran, standarisasi, evaluasi dalam rangka upaya peningkatan kualitas jasmani dan pengembangan sekolah sehat. Meningkatkan kegiatan analisis kajian kesegaran jasmani, pendidikan jasmani dan pendidikan rekreasi yang dapat bermanfaat langsung bagi peserta didik, tenaga kependikan dan masyarakat serta menunjang peningkatan mutu pendidikan.
Kebijakan Departemen Agama dalam peningkatan implementasi program UKS di madrasah, pertama melalui pengembangan kurikulum terintegrasi yang meliputi mensinergikan kurikulum pendidikan kesehatan dengan kurikulum lainnya, menyelenggarakan orientasi kurikulum berbasis kompetensi dan strategi pelaksanaannya di lingkungan madrasah, mengembangkan student centered learning dan mengedepankan aspek psikomotorik daripada aspek kognitif, mengembangkan budaya bersih dan sehat lingkungan madarasah. Kedua pengembangan sarana dan prasarana dengan cara menerbitkan dan atau membeli buku-buku yang berkaitan dengan kesehatan, membeli berbagai peralatan dan obat-obatan yang mendukung pelaksanaan kesehatan di madrasah, membangun dan mengkampanyekan 1000 tempat mandi, cucu, dan kakus (MCK), sanitasi dan air bersih di madrasah. Pengembangan sarana dan prasarana pun dilakukan dengan memaksimalkan koordinasi madrasah dan Puskesmas sebagai rujukan kesehatan peserta didik, mengembangkan kantin sehat dan bergizi, mengembangkan pelayanan kesehatan termasuk Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR), mengadakan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara berkala, mengadakan pengobatan ringan dan P3K, pencegahan terhadap segala penyakit, mengadakan penyuluh kesehatan dan konseling, mengadakan pengawasan warung/kantin madrasah, mengadakan Usaha Kesehatan Gigi Madrasah (UKGM). Ketiga mengembangkan program Madrasah Sehat dengan cara mengikutsertakan lomba madrasah sehat, mengadakan kader kecil, PMR, menyelenggarakan pendidikan kesehatan terpadu, memelihara lingkungan kehidupan sekolah sehat, melakukan penelitian dan pengembangan madrasah sehat, memberikan bantuan pembinaan bagi madrasah yang telah masuk nominasi dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat provinsi dan tingkat nasional, melakukan evaluasi dan supervisi pembinaan UKS di madrasah bersama TP UKS (Tim Pembina UKS), meningkatkan profesionalitas ketenagaan, yaitu dengan menambah guru Pembina OSIS yang ditatar UKS di madrasah dengan bekerja sama dengan TP UKS.

Cara Melaksanakan Pendidikan Kesehatan di Sekolah
Pendidikan kesehatan memiliki beberapa tujuan, yaitu memiliki pengetahuan tentang isu kesehatan, memiliki nilai dan sikap positif terhadap prinsip hidup sehat, memiliki keterampilan dalam pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan, memiliki kebiasaan hidup sehat, mampu menularkan perilaku hidup sehat, peserta didik tumbuh kembang secara harmonis, menerapkan prinsip-prinsip pencegahan penyakit, memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar, memiliki kesegaran jasmani dan kesehatan yang optimal Tujuan pendidikan kesehatan tersebut akan tercapai dengan melakukan berbagai cara pelaksanaannya.
Cara melaksanakan pendidikan kesehatan di sekolah dilakukan melalui penyajian dan penanaman kebiasaan. Cara penyajian pendidikan lebih menekankan peran aktif peserta didik melalui kegiatan ceramah, diskusi, demonstrasi, pembimbingan, permainan, dan penugasan. Cara penanaman kebiasaan dilakukan melalui penugasan untuk melalukan cara hidup sehat sehari-hari dan pengamatan terus menerus oleh guru dan kepala sekolah. Keberhasilan pendidikan kesehatan ditentukan dengan adanya keteladanan dan dorongan dari kepala sekolah, guru, pegawai sekolah, dan orang tua. Keberhasilan itu juga ditentukan adanya hubungan guru dengan orang tua peserta didik, apa yang diberikan oleh guru di sekolah hendaknya juga didukung oleh orang tua di rumah.
Materi pendidikan kesehatan yang diajarkan di sekolah berbeda-beda disesuaikan dengan jenjang pendidikannya. Materi pendidikan itu antara lain demam berdarah, flu burung, pelayanan gizi, kesehatan gigi dan mulut, pengelolaan sampah, pengelolaan tinja, sarana pembuangan limbah, pengelolaan air bersih, penyediaan air bersih, air dan sanitasinya, pegenalan pada penyakit menular dan pencegahannya. Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA ditambah dengan kesehatan reproduksi, bahaya rokok dan deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras, dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA) dan HIV/AIDS.
UKS dilaksanakan mulai dari TK/RA sampai SLTA/MA, serta dilaksanakan secara berjenjang dari sekolah/madrasah sampai pusat secara terkoordinasi baik antara sekolah dengan Tim Pembina, Tim Pembina UKS di bawahnya dengan yang di atasnya maupun antar sesama Tim Pembina UKS yang sejajar. Kegiatan UKS di lingkungan sekolah meliputi beberapa kegiatan, yang pertama adalah rapat koordinasi baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten serta tim Pembina. Semua dilakukan dengan mengundang para anggota tim Pembina UKS baik dari bidang kesehatan dalam negeri maupun dari pendidikan nasional. Kedua, memberikan bantuan peningkatan kualitas kesehatan madrasah, kemudian orientasi dokter kecil untuk MI, dan kader kesehatan remaja untuk MTs dan MA. Pembinaan UKS oleh TPUKS (Tim Pembina UKS) masih rendah dan belum merata. Pendidikan kesehatan berbasis kesehatan dengan program usaha kesehatan sekolah atau pelaksanaan sekolah sehat ini, diharapkan menjadi bagian dari pelaksanaan pendidikan, bukan hanya di madrasah tetapi juga di sekolah.

diloah dari berbagai sumber.

OPTIMALISASI PERAN USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS) MELALUI KEGIATAN GROWTH MONITORING AND PROMOTION (GMP) DENGAN PENDAYAGUNAAN KARTU MENUJU SEHAT ANAK SEKOLAH (KMS-AS) DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI (MIN) CIPUTAT


Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas. Salah satu upaya yang strategis untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia adalah dengan pendidikan. Kualitas pendidikan berkaitan erat dengan sumber daya manusia yang berkualitas pula. Sumber daya manusia yang berkualitas adalah yang memiliki jasmani dan rokhani yang sehat. Upaya pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas dan sehat antara lain dengan melaksanakan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Program UKS dilaksanakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan, termasuk madrasah. Madrasah sudah mempunyai prinsip bahwa kebersihan itu adalah bagian dari iman, jadi kalau ada madrasah kurang bersih maka kita patut bertanya imannya itu seperti apa? Komunitas madrasah pada umumnya melek norma agama yang salah satunya adalah menekankan pentingnya gaya hidup sehat, bersih, indah dan teratur. Oleh karena itu madrasah perlu menemukan model pembentukan lingkungan sehat, yang didukung dengan pengetahuan teknis, dan akses informasi tentang kesehatan yang memadai.
Agar UKS benar-benar dapat menjadi media yang berperan besar dalam memantau pertumbuhan anak sekolah sebagaimana yang diharapkan para pengagasnya, maka guru dan petugas UKS dituntut memiliki keterampilan dalam mengukur dan menimbang tinggi dan berat badan anak.
Terbinanya sinergi yang harmonis antara keterampilan yang dimiliki guru dan petugas UKS dan berjalannya fungsi TRIAS UKS dengan baik diharapkan deteksi dini penyakit pada anak-anak usia wajib sekolah dapat dilakukan di UKS. Melalui kegiatan Growth Monitoring and Promotion (GMP) dan pencegahan growth faltering (gagal tumbuh) yang dapat dilakukan di UKS dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah (KMS-AS), maka masalah gizi dan kesehatan dasar setiap anak didik dapat diatasi.  

A. Masalah GMP dan Growth Faltering anak Didik
Masalah gizi kurang pada anak usia sekolah akan berkelanjutan pada masa remaja, khususnya anak perempuan yang tumbuh menjadi remaja putri karena mengalami menstruasi setiap bulannya sehingga berisiko anemia gizi besi. Hal ini kalau berlangsung sampai usia subur, maka akan melahirkan anak dengan risiko BBLR, disertai dengan masalah anemia dan gizi mikro lainnya, seperti kurang yodium, selenium, kalsium, dan seng. Untuk itu kegiatan UKS yang semula hanya sebagai tempat pertolongan pertama pada kecelakaan di sekolah, perlu diberdayakan agar mampu berfungsi sebagai pemantau pertumbuhan (Growth Monitoring and Promotion=GMP) anak usia sekolah (ADB,2011). Sesuai dengan perkembangan program pendidikan dasar dan kemampuan tiap sekolah, maka perlu dilakukan upaya pendayagunaan UKS untuk mencegah terjadinya gagal tumbuh (growth faltering) pada anak didik.

B. Pendayagunaan KMS-AS melalui UKS
Untuk menjawab pertanyaan umum tentang berapa persen anak sekolah yang ikut berpartisipatif aktif di UKS dan memiliki KMS-AS serta melakukan pemantauan pertumbuhan diperlukan data dan pembahasan yang cukup rumit. Oleh karena itu cara efektif untuk pendayagunaan KMS-AS di UKS guna melakukan growth monitoring and promotion (GMP) serta untuk mencegah terjadinya growth faltering adalah dengan mengabaikan aspek wewenang kegiatan pendayagunaan tersebut. Hal ini untuk mempermudah pihak sekolah dalam meningkatkan pendayagunaan KMS-AS di UKS guna mencapai tujuan :

a.       Menurunkan angka absensi siswa
b.      Meningkatkan prestasi belajar dan prestasi olahraga anak usia sekolah, sehingga angka kejadian drop out anak sekolah menurun       
c.       Tumbuhnya pengertian di kalangan anak usia sekolah tentang pentingnya pemantauan pertumbuhan melalui penimbangan berat badan tiap bulan di UKS dan pentingnya memilki KMS-AS
Dengan merinci trend perkembangan program gizi dan kesehatan, maka pendidikan perilaku gizi dan perilaku hidup sehat anak usia sekolah dapat dilakukan melalui pendayagunaan KMS-AS di UKS. Hal ini akan memudahkan perencana program untuk dapat menentukan pada titik mana pesan gizi untuk kelompok anak usia sekolah dipusatkan agar bisa efektif (Rasmuson, dkk., 1988).
Efektifitas program pendayagunaan KMS-AS di UKS dapat dihitung bersamaan dengan program pendidikan dan komunitas gizi masyarakat yang didasarkan atas orientasi pada khayalak sasaran. Kegiatan, pesan, dan promosi pendidikan gizi sebaiknya dibuat berdasarkan hasil penimbangan dan catatan pada KMS-AS. Pengelola program pendayagunaan KMS-AS di UKS hendaknya bergerak cepat dalam melaksanakan tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan melalui KMS-AS dan segera dikomunikasikan dalam pendidikan gizi di sekolah yang bersangkutan.    



 
     Pendayagunaan KMS-AS di UKS sangat berguna untuk :
   Ã˜  Alat pemantau pertumbuhan anak usia sekolah sehingga status gizi dan status kesehatan anak usia
           sekolah dapat diketahui sedini mungkin bila terjadi kelainan-kelainan, serta menjadikan KMS-AS sebagai 
           health system record
   Ã˜  Alat untuk mengetahui sebab-sebab anak tidak naik berat badannya. Artinya data KMS-AS dapat 
          sebagai outcome dan untuk menelusuri kebelakangan riwayat/paparan anak sampai mengalami growth 
          faltering ataupun stunded
   Ã˜  Alat pencatat kegiatan bulan imunisasi anak sekolah (BIAS) sehingga anak didik yang belum
           menerima imunisasi dapat diketahui dan dapat ditindaklanjuti.   
Dalam proses pelaksanaan pendayagunaan KMS-AS di UKS tidak dapat terlepas dari kerjasama antara pihak sekolah dengan pihak Puskesmas, khususnya petugas gizi Puskesmas, Bidan Desa, dan Dokter Puskesmas sebagai “Top Manager”. Kegiatan penimbangan berat badan untuk pemantauan pertumbuhan anak usia sekolah dapat dilakukan dengan azas community bassed.

Dengan demikian dapat disimpulkan lebih lanjut bahwa penggunaan antrometri gizi dapat dan sangat mungkin dipergunakan pada kegiatan UKS di sekolah, dengan tujuan utama untuk pemantauan pertumbuhan anak usia sekolah dan kegiatan rutin untuk melakukan deteksi dini gizi salah yang masih banyak ditemukan di beberapa sekolah khususnya di pedesaan.
Jika berat badan anak usia sekolah selama dua bulan berturut-turut tidak mengalami kenaikan akan beresiko pada terjadinya growth faltering. Hal ini harus diketahui oleh semua orang tua anak didik. Untuk itu diperlukan kegiatan penyuluhan gizi dan kesehatan kepada orangtua anak didik khususnya yang tinggal di pedesaan.
Pendayagunaan KMS-AS di UKS menjadi salah satu alternatif pemecahan masalah meningkatnya kasus stunted yang terjadi pada anak usia sekolah. Saat ini, kelainan-kelainan pertumbuhan pada anak usia sekolah mulai dihubungkan dengan perkembangan biologi molekuler, yang arahnya tidak berarti melenceng tapi justru dapat diharapkan peranannya dalam ikut menentukan arah pengembangan ilmu gizi klinik, yang mungkin pada eranya nanti akan dipenuhi dengan konsep-konsep molekular dan proto-genomics post-human genom mapping. Hal ini menjadi menarik manakala keabsahan teori dari sebuah ilmu menjadi tergoyahkan. Artinya, dalam jangka pendek, apa yang bisa disumbangkan ilmu gizi klinik dan gizi masyarakat beserta para penjaga pilarnya terhadap masalah-masalah komtemporer seperti wabah Demam Berdarah, meningginya kasus dugaan autis dan stunted, growth faltering dan lain sebagainya.           
Program pendidikan gizi formal di sekolah dapat dikembangkan melalui program pendayagunaan KMS-AS di UKS dengan pesan dan model komunikasi gizi yang disesuaikan dengan kemampuan daya nalar anak usia sekolah. Dengan demikian, pendayagunaan UKS di sekolah dasar akan menggugurkan konsep lama tentang definisi operasional UKS yang menyebutkan bahwa mutu kegiatan UKS cukup dibatasi pada Trias UKS saja.

C. Peran UKS dalam Upaya GMP dan Mencegah Growth Faltering
UKS juga dapat digunakan sebagai sarana pendidikan gizi. Semakin besar peran UKS bagi anak didik dan sekolah yang mengelolanya, akan semakin besar pula popularitas sekolah. Saat ini UKS lebih banyak digunakan sebagai prasarana pembinaan dokter kecil, perawat kecil, polisi kecil dan bentuk-bentuk ‘penokohan profesi’ lainnya. Semuanya dapat berjalan dengan baik jika guru dan petugas UKS benar-benar terampil memanfaatkan alat dan bahan yang tersedia di sekolah. Oleh karena itu diperlukan pemikiran bagaimana memanfaatkan kegiatan UKS dalam mencegah growth faltering anak usia sekolah sekaligus sebagai sarana konsultasi gizi khususnya yang berkaitan dengan kesulitan makan dan perubahan pola makan pada anak usia sekolah.
Mengingat bahwa masalah gizi-kesehatan melibatkan berbagai aspek dan juga banyak pihak, maka peran UKS dipandang sangat besar untuk menjaga serta meningkatkan kesehatan khususnya pada anak-anak usia wajib sekolah. Semua orang yang terlibat mulai dari anak didik, guru, orang tua, petugas dan bahkan mereka yang mencari nafkahnya di lingkungan sekolah tersebut dapat dilibatkan dan diikutsertakan dalam menjaga dan mengembangkan keberlangsungan UKS di sekolah. Oleh karena itu sudah saatnya ada ‘UKS Peduli Anak Didik’ (Student Friendly School Helath Center) yang proaktif mendeteksi, memantau dan meningkatkan status gizi dan kesehatan tiap anak didik di sekolah dan memberlakukan keluarga anak didik sebagai mitra kegiatan UKS.

D. Kesimpulan dan Saran
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Ciputat sebagai sekolah dasar yang berwawasan islam serta berada di daerah perkotaan sudah saatnya melakukan tindakan nyata terhadap kesehatan anak didik lewat UKS. Dengan adanya Kartu Menuju Sehat Anak Sekolah (KMS-AS) akan lebih mudah mengukur tingkat kesehatan anak didik, perkembangan berat dan tinggi badan serta meminimalisir segala kemungkinan yang akan terjadi terhadap gizi-kesehatan anak didik. Dan tentu saja semua ini dapat terlaksana dengan adanya  tekad keras serta yang kemauan yang tinggi dari pimpinan sekolah, dewan guru, dan semua yang terlibat serta peduli terhadap gizi-kesehatan anak didik.               

TANAMAN OBAT, MANFAAT DAN CARA PENGGUNAANNYA




1. Cabai Merah
   (Capsicum Annuum L.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cabai rasanya pedas, sifatnya panas. Buah berkhasiat stimulan, meningkatkan nafsu makan (stomakik), peluruh keringat (diaforetik), perangsang kulit, dan sebagai obat gosok.

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian yang digunakan adalah buah dan daun.

INDIKASI
Buah digunakan untuk pengobatan : rematik, sariawan, sakit gigi, :influenza, dan meningkatkan nafsu makan.
Getah daun muda digunakan untuk : mempermudah persalinan.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, rebus atau keringkan 0,5-1 g buah, lalu haluskan sampai menjadi serbuk.
Untuk pemakaian luar, rebus 0,5-1 g buah, lalu air rebusannya digunakan sebagai obat kompres. Selain itu, buah cabai dapat dicampur dengan bahan lain untuk obat gosok. Getah daun muda digunakan untuk pengobatan luka, bisul, dan sakit gigi.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Rematik
Seduh 10 g serbuk buah cabai merah dalam 1/2 gelas air panas. Aduk sampai rata dan diamkan beberapa menit. Hasil seduhannya dibalurkan pada bagian tubuh yang sakit. Luka, bisul
Oleskan minyak sayur pada beberapa helai daun cabai, lalu layukan di atas api kecil. Tempelkan daun cabai tersebut selagi hangat pada bagian kulit yang terluka.

Komposisi :
Buah mengandung kapsaisin, dihidrokapsaisin, vitamin (A, C), damar, zat warna kapsantin, karoten, kapsarubin, zeasantin, kriptosantin, clan lutein. Selain itu, juga mengandung mineral, seperti zat besi, kalium, kalsium, fosfor, dan niasin. Zat aktif kapsaisin berkhasiat sebagai stimulan. Jika seseorang mengonsumsi kapsaisin terlalu banyak akan mengakibatkan rasa terbakar di mulut dan keluarnya air mata.

2. Cabai Rawit
(Capsicum frutescens L.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Cabai rawit rasanya pedas, sifatnya panas, masuk meridian jantung dan pankreas. Tumbuhan ini berkhasiat tonik, stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, antirematik, menghancurkan bekuan darah (antikoagulan), meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit (kalau digosokkan ke kulit akan menimbulkan rasa panas. Jadi, digunakan sebagai campuran obat gosok), peluruh kentut (karminatif), peluruh keringat (diaforetik), peluruh liur, dan peluruh kencing (diuretik). Ekstrak buah cabai rawit mempunyai daya hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans. Daya hambat ekstrak cabal rawit 1 mg/ml setara dengan 6,20 mcg/ml nistatin dalam formamid (Tyas Ekowati Prasetyoningsih, FF UNAIR, 1987).

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan sebagai tanaman obat, seperti buah, akar, daun, dan batang.
INDIKASI
Cabal rawit digunakan untuk :
menambah nafsu makan,
menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas,
batuk berdahak,
melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis,
migrain.

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, buah cabai rawit digunakan sesuai dengan kebutuhan. Dalam hal ini cabai rawit dapat direbus atau dibuat bubuk dan pil.
Untuk pemakaian luar, rebus buah cabai rawit secukupnya, lalu uapnya dipakai untuk memanasi bagian tubuh yang sakit atau giling cabai rawit sampai halus, lalu turapkan ke bagian tubuh yang sakit, seperti rematik, jari terasa nyeri karena kedinginan (frosbite). Gilingan daun yang diturapkan ke tempat sakit digunakan untuk mengobati sakit perut dan bisul.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT
Kaki dan tangan lemas (seperti lumpuh)
Sediakan 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang kaki ayam yang dipotong sedikit di atas lutut, 60 g kacang tanah, dan 6 butir hung cao. Bersihkan bahan-bahan tersebut dan potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyak sampai bahan-bahan tersebut terendam seluruhnya (kira-kira 1 cm di atasnya). Selanjutnya, tim ramuan tersebut. Setelah dingin, saring dan air saringannya diminum, sehari dua kali, masing-masing separo dari ramuan.Sakitperut
Cuci daun muda segar secukupnya, lalu giling sampai halus. Tambahkan sedikit kapur sirih, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian perut yang sakit.Rematik
Giling 10 buah cabai rawit sampai halus. Tambahkan 1/2 sendok teh kapur sirih dan air perasan sebuah jeruk nipis, lalu aduk sampai rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit.
Frosbite
Buang biji beberapa buah cabai rawit segar, lalu giling sampai halus, kemudiam balurkan ke tempat yang sakit.
Catatan:
Penderita penyakit saluran pencernaan, sakit tenggorokan, dan sakit mata dianjurkan untuk tidak mengonsumsi cabai rawit.
Rasa pedas di lidah menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiat endogen) yang dapat menghilangkan rasa sakit dan menimbulkan perasaan lebih sehat.
Hasil penelitian terbaru, cabai rawit dapat mengurangi kecenderungan terjadinya penggumpalan darah (trombosis), menurunkan kadar kolesterol dengan cara mengurangi produksi kolesterol dan trigliserida di hati.Pada sistem reproduksi, sifat cabai rawit yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk. Selain itu, dengan kandungan zat antioksidan yang cukup tinggi (seperti vitamin C dan beta karoten), cabai rawit dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.

Komposisi :
Buahnya mengandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid asiri, resin, minyak menguap, vitamin (A dan C). Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat untuk melancarkan aliran darah serta pematirasa kulit. Biji mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kapsisidin berkhasiat sebagai antibiotik.

3. Cabe Jawa

   (Piper retrofractum Vahl.)

 

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Kejang perut, muntah, perut kembung, mulas, disentri, diare, ; Sukar buang air besar, sakit kepala, sakit gigi, batuk, demam,; Hidung berlendir, lemah syahwat, sukar melahirkan, neurastenia,; Tekanan darah rendah, pencernaan terganggu, rematik goat, ; tidak hamil:rahim dingin, membersihkan rahim, badan lemah, ; Stroke, nyeri pinggang, kejang perut.;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN :
Buah yang sudah tua tetapi belum masak, akar, dan daun, dikeringkan.

lNDIKASI :
Buah cabe jawa dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut, muntah-muntah, perut kembung, mulas,
- disentri, diare,
- sukar buang air besar pada penderita penyakit hati,
- sakit kepala, sakit gigi,
- batuk, demam,
- hidung berlendir,
- lemah syahwat,
- sukar melahirkan,
- neurastenia, dan
- tekanan darah rendah.

Bagian akar dapat digunakan untuk:
- kembung, pencernaan terganggu,
- tidak dapat hamil karena rahim dingin,
- membersihkan rahim setelah melahirkan,
- badan terasa lemah,
- stroke,
- rematik, gout, dan nyeri pinggang.

Daun dapat digunakan untuk mengatasi:
- kejang perut dan
- sakit gigi.

CARA PEMAKAIAN :
Buah sebanyak 2,5 - 5 g dijadikan pil atau direbus, lalu diminum. Untuk pemakaian luar, buah dijemur kering lalu digiling menjadi bubuk. Bubuk ini dihirupkan melalui hidung atau dimasukkan ke gigi yang berlubang (karies dentis). Juga digunakan untuk rematik dan parem setelah melahirkan.
Akar sebanyak 2,5 g direbus, atau dijadikan pil, bubuk. Pemakaian luar untuk obat luka dan sakit gigi. Daun untuk obat kumur pada radang mulut.

CONTOH PEMAKAIAN :
1. Neurastenia :
    Cabe jawa 6 butir, rimpang alang-alang 3 batang, rimpang lempuyang
    3/4 jari, daun sambiloto segar 1 genggam, gula enau 3 jari, dicuci
    dan dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan 4 gelas air bersih
    sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum.
    Sehari 3 kali, masing-masing 3/4 gelas.
2. Masuk angin :
    Cabe jawa 3 butir, daun poko (Mentha arvensis L.) dan daun
    kesumba keling (Bixa orellana L.), masing-masing 3/4 genggam, gula
    enau 3 jari. Bahan-bahan tersebut dicuci lalu dipotong-potong
    seperlunya. Rebus dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4
    gelas. Setelah dingin saring, lalu minum 3 kali sehari @ 3/4 gelas.

3. Membersihkan rahim setelah melahirkan, obat kuat:
    Akar kering cabe jawa sebanyak 3 g digiling halus. Seduh dengan
    air panas, hangat-hangat diminum sekaligus.
4. Pencernaan terganggu, batuk, ayan, demam sehabis melahirkan, menguatkan larnbung, paru dan jantung
    Buah cabe jawa kering sebanyak 5 g ditumbuk halus. Tambahkan
    madu secukupnya sambil diaduk merata, lalu diminum sekaligus.
5. Sakit gigi :
    a. Daun cabe jawa yang segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu
       ditumbuk. Seduh dengan 1/2 gelas air panas. Selagi hangat
       disaring, airnya dipakai untuk kumur-kumur.
    b. Akar lekat dikunyah beberapa saat, lalu dibuang.
6. Kejang perut :
    Daun cabe jawa segar sebanyak 3 lembar dicuci lalu ditumbuk.
    Seduh dengan 1 gelas air panas. Selagi hangat disaring Ialu
    diminum se
7. Urus-urus untuk penderita penyakit hati :
    Cabe Jawa 3 butir dan rimpang lempuyang seukuran ibu jari
    ditumbuk. Tambahkan 1 sendok makan air matang sambil diaduk
    rata, lalu peras dan saring. Airnya diminum sekaligus.
8. Demam :
    Buah yang kering sebanyak 3 g digiling halus, lalu diseduh dengan
    1/2 gelas air panas. Kemudian minumlah bersama ampasnya selagi
    hangat.

CATATAN : Penderita panas dalam dan perempuan hamil dilarang minum ramuan tumbuhan ini.
Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS Buah rasanya pedas dan panas, masuk meridian limpa dan lambung. Akar cabe jawa pedas dan hangat rasanya. KANDUNGAN KIMIA : Buah cabe jawa mengandung zat pedas piperine, chavicine, palmitic acids, tetrahydropiperic acids, 1-undecylenyl-3,4-methylenedioxy benzene, piperidin, rninyak asiri, isobutyideka-trans-2-trans-4-dienamide, dan sesamin. Piperine mempunyai daya antipiretik, analgesik, antiinflamasi, dan menekan susunan saraf pusat. Bagian akar mengandung piperine, piplartine, dan piperlonguniinine.

4. Bawang Merah
   (Allium cepa)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
SIFAT KHAS Menghangatkan, rasa dan bau tajam. KHASIAT Bakterisid, ekspektoran, dan diuretik. PENELITIAN M. Jufri Samad, 1987. FMIPA Farmasi UNHAS. Telah melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi Bawang Merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46 %. Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21 %, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00 %. Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI. Telah melakukan penelitian efek protektif Bawang Merah pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida.Dari hasil penelitian tersebut, ternyata Bawang Merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4.

Pemanfaatan :
KEGUNAAN
1. Batuk.
2. Haid tidak teratur.
3. Kencing manis.
4. Obat cacing.
5. Demam pada anak-anak (obat luar).
6. Perut kembung pada anak-anak (obat luar).

RAMUAN DAN TAKARAN
Batuk
Ramuan:
Umbi Bawang merah            4 gram
Daun Poko segar                 4 gram
Daun Sembung segar          3 gram
Herba Pegagan segar          4 gram
Buah Adas                           2 gram
Air                                    125 ml

Cara pembuatan:
Dipipis, dibuat infus atau pil.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.

Kencing Manis
Ramuan:
Umbi Bawang Merah (dirajang)        4 gram
Buah Buncis (dirajang)                   15 gram
Daun Salam (dirajang)                   10 helai
Air                                                120 ml


Cara pembuatan:
Dibuat infus.

Cara pemakaian:
Diminum sehari 1 kali 100 ml.

Lama pengobatan:
Diulang selama 14 hari.
Demam dan Perut

Kembung pada Anak-anak
Ramuan:
Umbi Bawang Merah (potong tipis)   secukupnya
Minyak Kelapa                                  secukupnya
Minyak Kayu Putih                            secukupnya

Cara pembuatan:
Diremas-remas.

Cara pemakaian:
Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangnn pada anak yang demam.

Komposisi :
Minyak atsiri, sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, flavonglikosida, kuersetin, saponin, peptida, fitohormon, vitamin, dan zat pati.

5. Bangle
   (Zingiber purpureum Roxb.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Demam, Sakit kepala, Batuk, Perut nyeri, masuk angin, sembelit; Sakit kuning, Cacingan, Reumatik, Ramuan jamu, kegemukan; Mengecilkan perut setelah melahirkan;

Pemanfaatan :

BAGIAN YANG DIPAKAI: Rimpang, daun.

KEGUNAAN:
Rimpang:
- Demam, sakit kepala.
- Batuk berdahak.
- Perut nyeri, masuk angin.
- Sembelit.
- Sakit kuning.
- Cacingan.
- Rheumatism.
- Ramuan jamu pada wanita setelah melahirkan.
- Mengecilkan perut setelah melahirkan.
- Kegemukan.

Daun:
· Tidak napsu makan.
· Perut terasa penuh.

PEMAKAIAN:
Untuk minum: 1/2-3.jari rimpang, direbus.
Pemakaian luar. Rimpang secukupnya dicuci bersih Ialu diparuti dipakai sebagai tapal atau boreh pada sakit kepala, pegal linu, mengecilkan perut sehabis melahirkan, dan sebagainya.

CARA PEMAKAIAN:
1. Demam, masuk angin.
    15 g rimpang bangle yang segar dicuci lalu diparut. Tambahkan 1/2
    cangkir air panas dan 2 sendok makan madu.  Diaduk merata lalu
    diperas dan disaring, minum. Lakukan 2 kali sehari.

2. Perut mules:
    Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan  lempuyang wangi,
masing-masing 1/2 jari tangan dicuci lalu diiris tipis-tipis.  Rebus
    dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas.  Setelah dingin
    disaring, lalu diminum.

3. Sakit kepala karena demam:
    Rimpang segar secukupnya dicuci bersih lalu diparut.  Tambahkan
    sedikit air sampai menjadi adonan seperti bubur.  Dipakai sebagai
    pilis pada dahi.

4. Sakit kuning:
    1/2 jari rimpang bangle dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan air
    masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras dan saring,
    minum.  Lakukan 2 kali sehari.

5. Nyeri sendi (rheumatism):
    Rimpang segar secukupnya dicuci Ialu diparut, tambahkan arak
    sampai menjadi adonan seperti bubur encer.  Borehkan kebagian
    sendi yang sakit.

6. Mengecilkan perut setelah melahirkan:
    Rimpang bangle secukupnya dicuci lalu diparut, borehkan pada
    perut.

7. Cacingan:
    3 jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5 biji ketumbar dan 5 lembar
    tangkai daun sirih dicuci lalu diiris tipis-tipis, kemudian ditumbuk
    halus.  Tambahkan 1/ 2 cangkir air masak, diaduk merata lalu
    diperas dan disaring.  Minum.

8. Radang seiaput lendir mata:
    Rimpang bangle dan kunyit sebesar 1 buku jari tangan dan 13 butir
    jinten hitam dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya.  Rebus
    dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa setengahnya. Setelah
    dingin disaring, minum.

9. Kegemukan / mengurangi lemak tubuh:
    a. Sepotong rimpang bangle dan 7 lembar daun jati belanda dicuci
       lalu direbus dengan 1,5 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. 
       Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum.  Pagi dan
       sore hari.

    b. 1/2 jari rimpang bangle, 1/2 jari rimpang temu giring, 3/4 jari
       rimpang lempuyang wangi, 1/4  genggam daun kemuning, 1/4
       genggam daun jati belanda, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-
       potong seperlunya. Rebus dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai
       tersisa 1/2-nya. Setelah dingin disaring, minum. Sehari 3 x 3/4
       gelas.

    c. Rimpang bangle dan rimpang temu hitam, masing-masing 1/2 jari
       tangan, dicuci lalu diparut. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk
       nipis dan 2 sendok makan madu, aduk merata sambil diremas-
       remas.  Peras dan saring, minum. Lakukan 2-3 kali sehari.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rimpang berbau khas aromatik, rasanya agak pahit dan agak pedas. Penurun panas (anti piretik), peluruh kentut (karminatif), peluruh dahak (expectorant), pembersih darah, pencahar (laksan), obat cacing (vermifuge). KANDUNGAN KIMIA: Rimpang: minyak atsiri (sineol, pinen), damar, pati, tanin.


6. Bayam
   (Amaranthus tricolor L.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Secara umum, tanaman bayam dapat meningkatkan kerja ginjal dan melancarkan pencernaan. Akar bayam merah berkhasiat sebagai obat disentri. Bayam termasuk sayuran berserat yang dapat digunakan untuk memperlancar proses buang air besar. Makanan berserat sangat dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita kanker usus besar, penderita kencing manis (diabetes mellitus), kolesterol darah tinggi, dan menurunkan berat badan. Infus daun bayam merah 30% per oral dapat meningkatkan kadar besi serum, haemoglobin, dan hematokrit kelinci yang dibuat anemia secara nyata. Peningkatan tersebut tidak berbeda jika dibandingkan dengan kelompok kelinci yang diberi sulfas ferosus. Sebagai pembanding, digunakan air suling. (Ernawati Santoso, Fakultas Farmasi, WIDMAN, 1986).

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan akar.

Indikasi:
Daun bayam digunakan untuk pengobatan :
membersihkan darah sehabis bersalin,
memperkuat akar rambut,
tekanan darah rendah,
kurang darah (anemia), dan
gagal ginjal.

Akar digunakan untuk pengobatan: disentri

CARA PEMAKAIAN
Untuk obat yang diminum, sediakan 25-30 g daun segar, lalu rebus dan dimakan sebagai lalap. Selain direbus, bayam dapat juga dijus untuk diminum.
Untuk pemakaian luar, giling daun bayam segar sampai halus, lalu tempelkan pada luka akibat gigitan binatang berbisa.

CONTOH PEMAKAIAN DI MASYARAKAT:
Meningkatkan kerja ginjal, membersihkan darah sehabis bersalin Bayam dapat dikonsumsi dalam bentuk sayur bening.

Kurang darah
Cuci tiga genggam daun bayam merah, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan satu sendok makan air jeruk nipis, lalu saring. Selanjutnya, tambahkan satu sendok makan madu dan sebutir kuning telur ayam kampung dan aduk sampai rata, kemudian ramuan ini diminum dan pengo>7atan dilakukan satu kali sehari selama seminggu. Selanjutnya, pengobatan dapat dilakukan dua kali seminggu sampai penyakitnya sembuh.

Disentri
Cuci 10 batang akar bayam merah sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata, lalu saring. Untuk pengobatan, minum air saringannya sekaligus.

Memperkuat akar rambut
Cuci satu ikat daun dan batang bayam segar sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus. Tambahkan garam halus seujung sendok teh sambil diaduk rata. Selanjutnya, peras dan saring, lalu minum sekaligus. Lakukan 2-3 kali seminggu.
Catatan
Penderita kadar asam urat darah yang cukup tinggi dan rematik Gout dilarang mengonsumsi bayam terlalu banyak karena sayur ini mengandung purin yang cukup tinggi. Di dalam tubuh, purin akan dimetabolisir menjadi asam urat.

Untuk pengobatan, bayam merah dianggap lebih berkhasiat daripada bayam hijau.

Komposisi :
Bayam mengandung protein, lemak, karbohidrat, kalium, zat besi, amarantin, rutin, purin, dan vitamin (A, B dan C).

7. Bunga Matahari
    (Helianthus annuus Linn.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Hipertensi, Sakit kepala, Sakit gigi, nyeri menstruasi, reumatik; Nyeri lambung, radang payudara, Sulit melahirkan, Disentri, Campak; Infeksi saluran kencing, Bronkhitis, Batuk, Keputihan, Malaria;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI:
Seluruh tanaman.  Untuk penyimpanan: dikeringkan.

KEGUNAAN:
Bunga: Tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala,
           pusing, sakit gigi, nyeri menstruasi (dysmenorrhoe), nyeri
           lambung (gastric pain), radang payudara (mastitis), rheumatik
           (arthritis), sulit melahirkan.
Biji: Tidak nafsu makan, lesu, disenteri berdarah, merangsang
       pengeluaran rash (kemerahan) pada campak, sakit kepala.
Akar: Infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronchitis), batuk
        rejan (pertussis), keputihan (leucorrhoe).
Daun: Malaria.

Sumsum dari batang dan dasar bunga (reseptaculum):
   Kanker lambung, kanker esophagus dan malignant mole. Juga untuk
   nyeri lambung, buang air kemih sukar dan nyeri (dysuria), nyeri buang
   air kemih pada batu saluran kencing, air kemih berdarah (hematuria)
   dan ari kemih berlemak (chyluria).

PEMAKAIAN:
Bunga: 30 - 90 gr.
Dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 gr.
Sumsum dari batang: 15 - 30 gr.  rebus.
Akar : 15 - 30 gr.

PEMAKAIAN LUAR: Terbakar, tersiram air panas, rheumatik.

CARA PEMAKAIAN:
Bunga (Flower head) :
1. Sakit kepala:
    25 - 30 gr bunga + 1 butir telur ayam (Tidak dipecahkan) + 3 gelas
    air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.

2. Radang payudara (Mastitis):
    Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus-halus, kemudian dijemur. 
    Setelah kering digongseng/sangrai sampai hangus, kemudian
    digiling menjadi serbuk/tepung. Setiap kali minum 10-15 gr,
    dicampur arak putih + gula + air hangat. 3 kali sehari, minum
    pertama kali harus keluar keringat. (Tidur pakai selimut).


3. Rheumatik:
    Kepala bunga digodok sampai menjadi kanji, ditempelkan ke tempat
    yang sakit.

4. Disentri :
    30 gr biji diseduh, kemudian ditim selama 1 jam. Setelah diangkat,
    ditambahkan gula batu secukupnya, minum.

Akar :
1. Kesulitan buang air besar dan kecil: 
    15 - 30 gr akan segar direbus, minum.

2. Infeksi saluran kencing:
    30 gr akar segar direbus. (jangan lama-lama, sewaktu baru mendidih,
    diangkat), minum.

CATATAN : Sumsum dari batang dan dasar bunga berisi hemicellulose, yang menghambat sarcoma 180 dan ehrlich ascitic carcinoma pada tikus. Ekstrak dari sumsum dapat menghancurkan nitrosamine dan dapat untuk pencegahan dan pengobatan tumor saluran cerna (Tractus           digestivus).

PERHATIAN : Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga !

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Rasa lembut, netral. Bunga: Menurunkan tekanan darah, mengurangi rasa nyeri (analgetik). Biji : Anti dysentery, merangsang pengeluaran cairan tubuh (hormon, enzym, dll.), merangsang pengeluaran campak (measles). Daun: Anti radang, mengurangi rasa nyeri, anti malaria. Akar: Anti radang, peluruh air seni, pereda batuk, menghilangkan nyeri. Sumsum dari batang dan dasar bunga: Merangsang energi vital, menenangkan liver, merangsang pengeluaran air kemih, menghilangkan rasa nyeri pada waktu buang air kemih. KANDUNGAN KIMIA: Bunga : Quercimeritrin, helianthoside A,B,C , oleanolic acid, echinocystic acid. Biji : Beta-sitosterol, prostaglandin E, chlorogenic acid, quinic acid, phytin, 3,4-benzopyrene. Dalam 100 g minyak biji bunga matahari: Lemak total: 100, lemak jenuh: 9,8: lemak tidak jenuh: Oleat 11.7 dan linoleat 72.9, cholesterol: -.

8. Cincau
   (Cylea barbata, Miers.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diare (Sakit perut), Hipertensi, Demam;
Pemanfaatan :
1. Sakit Perut dan Hipertensi
    Bahan: daun cincau secukupnya
    Cara membuat: daun cincau diremas-remas, dengan air matang,
    disaring dan dibiarkan beberapa saat sampai berbentuk agar-agar,
    kemudian ditambah santan kelapa dan pemanis dari gula kelapa.
    Cara menggunakan: dimakan biasa

2. Demam
    Bahan: akar cincau secukupnya
    Cara membuat: disedu dengan air panas dan disaring
    Cara menggunakan: diminum biasa

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Menurut penelitian para ahli, tumbuhan ini mengandung zat sejenis karbohidrat yang mampu menyerap air, sehingga daunnya menjadi padat. Apabila segenggam daun cincau diremas-remas dengan satu rantang air, akan diperoleh cincau berupa agar-agar seperti dijual di pasar-pasar. Selain mengandung zat karbohidrat , cincau juga mengandung zat lemak dan sebagainya.

9. Kumis Kucing
   (Orthosiphon aristatus (B1) Miq.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Infeksi Ginjal, Infeksi Kandung kemih, Kencing batu, Encok; Peluruh air seni, menghilangkan panas dan lembab;

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIPAKAI :
Seluruh tumbuhan, basah atau kering (dianginkan dahulu, lalu dijemur di panas matahari).

KEGUNAAN:
1. Infeksi ginjal (Acute dan chronic nephritis), infeksi kandung kemih
   (Cystitis).
2. Sakit kencing batu.
3. Encok (Gout arthritis).
4. Peluruh air seni (Diuretic).
5. Menghilangkan panas dan lembab.

PEMAKAINAN :
30 - 60 gr. (kering) atau 90 - 120 gr (basah) direbus, atau yang kering/basah diseduh sebagai teh.

CARA PEMAKAIAN:
1. Nephritis, edema (bengkak):
    0. aristatus (kumis kucing) 30 gr, Planto asiatica (daun urat) 30 gr,
    Hedyotis diffusa. (rumput lidah ular) 30 gr, semuanya direbus.

2. Infeksi saluran kencing, sering kencing sedikit-sedikit
   (anyang-anyangan) :
    0. aritatus, Phyllanthus urinaria (meniran), Commelina communis,
    masing-masing 30 gr., direbus.

Komposisi :
SIFAT KIMIAWI DAN EFEK FARMAKOLOGIS: Manis sedikit pahit, sejuk, anti-inflammatory (anti radang), peluruh air seni (diuretic), menghancurkan batu saluran kencing. KANDUNGAN KIMIA: Orthosiphon glikosida, zat samak, minyak atsiri, minyak lemak, saponin, sapofonin, garam kalium, myoinositol.

10. Kunyit
     (Curcuma longa Linn.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Diabetes melitus, Tifus, Usus buntu, Disentri, Sakit keputihan; Haid tidak lancar, Perut mulas saat haid, Memperlancar ASI; Amandel, Berak lendir, Morbili, Cangkrang (Waterproken);

Pemanfaatan :
1. Diabetes mellitus
    Bahan: 3 rimpang kunyit, 1/2 sendok the garam
    Cara membuat: kedua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
    sampai mendidih, kemudian disaring.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali seminggu 1/2 gelas.

2. Tifus
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 bonggol sere, 1 lembar daun sambiloto
    Cara membuat: Semua bahan tersebut ditumbuk halus dan dipipis,
    kemudian ditambah 1 gelas air masak yang masih hangat, dan di
    saring.
    Cara mengunakan: diminum, dan dilakukan selama 1 minggu
    berturut-turut.

3. Usus buntu   
    Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir buah jeruk nipis, 1 potong gula
    kelapa/aren. Garam secukupnya.
    Cara membuat: Kunyit diparut dan jeruk nipis diperas, kemudian
    dicampur dengan bahan yang lain dan disedu dengan 1 gelas air
    panas, kemudian disaring.
    Cara menggunakan:diminum setiap pagi setelah makan, secara
    teratur.

4. Disentri
    Bahan: 1-2 rimpang kunyit, gambir dan kapur sirih secukupnya
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air
    sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas kemudian disaring.
    Cara menggunakan:diminum dan diulangi sampai sembuh.

5. Sakit Keputihan
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun beluntas, 1 gagang buah
    asam, 1 potong gula kelapa/aren
    Cara membuat: semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air
    sampai mendidih, kemudian di saring.
    Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.

6. Haid tidak lancar
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1/2 sendok Teh ketumbar, 1/2 sendok Teh
    biji pala, 1/2 genggam daun srigading.
    Cara membuat: semua bahan tersebut ditumbuk halus kemudian
    direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, kemudian disaring
    Cara menggunakan:diminum 1 gelas sehari.



7. Perut mulas pada saat haid
    Bahan: 1 rimpang kunyit sebesar 4 cm, 1 rimpang jahe sebesar 4 cm,
    1/2 rimpang kencur sebesar 4 cm
    Cara membuat: semua bahan tersebut dicuci bersih dan diparut
    untuk diambil airnya, kemudian di tambah dengan perasan jeruk
    nipis, diseduh dengan 1/2 gelas air panas dan disaring.
    Cara menggunakan:ditambah garam dan gula secukupnya dan
    diminum pada hari pertama haid.

8. Memperlancar ASI
    Bahan: 1 rimpang kunyit
    Cara membuat: kunyit ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: dioleskan sebagai kompres diseputar buah dada
    1 kali setiap 2 hari.

9. Cangkrang (Waterproken)
    Bahan: 2 rimpang kunyit, 1 genggam daun eceng,
    Cara Membuat: semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus
    Cara menggunakan: dioleskan pada bagian yang kena cangkrang.

10. Amandel
     Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 butir jeruk nipis, 2 sendok madu
     Cara membuat: Kunyit diparut, jeruk diperas untuk diambil airnya,
     kemudian dicampur dengan madu dan 1/2 gelas air hangat, diaduk
     sampai merata dan disaring
     Cara menggunakan:diminum secara rutin 2 hari sekali.

11. Berak lendir
     Bahan: 1 rimpang kunyit, 1 potong gambir, 1/4  sendok makan
     kapur sirih
     Cara membuat: semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2
     gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1/2 gelas, pagi dan sore.

12. Morbili                    
     Bahan: 1 rimpang kunyit dan 1 rimpang dringo bengle
     Cara membuat: kedua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai
     halus
     Cara menggunakan:dioleskan pada seluruh badan sebagai bedak

Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya Kandungan Zat : Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H 1 - 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya

11. Tomat
     (Gycopersicum esculentum Mill.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Buah tomat rasanya manis, asam, sifatnya sedikit dingin. Berkhasiat menghilangkan haus, antiseptik usus, pencahar ringan (laksatif), menambah nafsu makan dengan cara memperbanyak keluarnya air liur, merangsang keluarnya enzim lambung, dan melancarkan aliran empedu ke usus. Daun berkhasiat penyejuk. EFEK FARMAKOLOGIS DAN HASIL PENELITIAN Pada tikus, jus tomat dapat menurunkan kadar serum kolesterol yang tinggi dan menurunkan jumlah kolesterol di dalam hati. Pada kucing, sirup tomat dapat menurunkan tekanan darah tanpa mengganggu denyut jantung dan menstimulir otot polos. Pada binatang percobaan, tomatine berkhasiat antiradang dan menurunkan permeabilitas pembuluh darah. Tomatine efektif untuk menghambat pertumbuhan jamur pada tubuh manusia. Penelitian di Amerika, laki-laki yang mengonsumsi sedikitnya sepuluh porsi buah tomat yang dimasak dalam seminggu akan menurunkan risiko terkena kanker prostat sampai 45%. Hal ini dimungkinkan karena adanya likopen, karoten pada tomat yang dipercaya dapat mencegah timbulnya tumor dan mengurangi resiko terkena penyakit jantung.

Pemanfaatan :
BAGIAN YANG DIGUNAKAN
Bagian tanaman yang digunakan sebagai obat adalah buahnya. Digunakan segar, setelah direbus, atau diolah sebagai masakan. Daun digunakan untuk obat luar.

INDIKASI
Buah digunakan untuk mengatasi:
gangguan pencernaan seperti perut kembung, tidak nafsu makan,
susah buang air besar (sembelit),
sakit kuning, radang hati,
radang saluran napas (bronkhitis), sesak napas (asma bronkhial),
radang usus buntu, radang gusi, gusi berdarah, sariawan,
ulkus lambung,
wasir,
tekanan darah tinggi (hipertensi),
kadar kolesterol darah tinggi (hiperkolesterolemia),
lemas akibat kadar glukosa darah rendah,
demam, rasa haus,
rematik, gout, dan memar akibat terbentur.

CARA PEMAKAIAN
Buah masak dimakan segar. Selain itu, bisa juga direbus dengan air secukupnya. Lumatkan sampai halus, lalu saring. Jika tidak menderita kencing manis (diabetes melitus), boleh ditambahkan gula pasir secukupnya. Minum setelah dingin.
Untuk,pemakaian luar, giling buah masak atau daun segar sampai halus. Bubuhkan ke tempat yang sakit, seperti kulit terbakar sinar matahari, jerawat, radang kulit, kurap, luka, dan borok kronis. Jus tomat juga bisa digunakan sebagai masker untuk mengencangkan dan melembutkan kulit wajah.

CONTOH PEMAKAIAN
Kulit terbakar sinar matahari
Cuci daun muda yang masih segar, lalu giling sampai halus. Balurkan pada kulit yang terbakar.

Wasir
Rebus beberapa buah tomat yang sudah masak dalam minyak kelapa selama kira-kira sepuluh menit, lalu saring dengan sepotong kain. Setelah dingin, oleskan pada wasirnya.

Tekanan darah tinggi, mata merah
Makan buah tomat segar sebanyak 1--2 buah pada waktu pagi hari, sewaktu perut kosong.



Memar akibat terbentur
Tim jus tomat yang ditambah dengan air jahe, lalu minum setelah dingin.
Minum jus tomat, sehari tiga kali, masing-masing satu cangkir. Tetap berkonsultasi dengan dokter.

Jerawat
Tambahkan 25 ml alkohol 70% pada jus tomat (100 ml), lalu kocok merata. Gunakan campuran untuk menggosok muka yang berjerawat. Lakukan 2--3 kali sehari.

Demam
Cuci tomat masak (tiga buah), lalu potong-potong seperlunya. Lumatkan dalam setengah cangkir air masak dan satu sendok makan madu murni. Peras dan saring, lalu minum. Lakukan tiga kali sehari. Penderita diabetes melitus dilarang menambahkan madu murni agar kadar glukosa darah tidak meningkat.

Radang gusi, gusi berdarah
Cuci buah tomat yang sudah masak, lalu makan mentah. Lakukan sehari dua kali, selama kurang lebih satu bulan.

Sariawan, ulkus di rongga mulut
Potong-potong buah tomat yang sudah masak (dua buah), lalu masak dengan ikan segar. Setelah dingin, makan. Lakukan setiap hari selama 1--2 minggu sampai tampak perbaikan.

Ulkus lambung
Iris tomat masak dan jeruk yang diasamkan masingmasing satu buah. Tambahkan satu sendok makan madu, lalu aduk merata. Makan sedikit-demi sedikit, sehari 3--4 kali, selama tiga minggu.

Cara membuat jeruk yang diasamkan:
Tambahkan 250 g garam meja pada 500 g jeruk lemon segar. Masukkan ke dalam toples beling, lalu jemur setiap hari sampai buah jeruk mengisut dan kulitnya mengerut. Bahan ini siap digunakan.

Meningkatkan nafsu makan
Minum jus tomat satu jam sebelum makan.

Lemas karena kadar glukosa darah rendah
Minum jus tomat segar.

Catatan:
Rasa asam buah tomat berasal dari asam malik dan asam sitrat.
Buah tomat menstimulir keluarnya enzim pencernaan, terutama yang berasal dari pankreas. Guna meningkatkan kerja saluran cerna, minum jus tomat setiap hari sebelum makan.
Jus tomat berkhasiat tonik bagi penderita yang sedang sakit maupun pada fase penyembuhan.
Pengobatan tradisional Cina membuktikan, tomat mempunyai khasiat pereda demam (antipiretik) dan penawar racun (detoksikan).
Tomat yang dimasak, seperti direbus, saus tomat, dan tomat yang berada dalam masakan, seperti sup, menyebabkan likopen pada tomat lebih mudah diserap sehingga lebih berkhasiat untuk mencegah kanker prostat dan penyakit jantung.
Orang yang sensitif terhadap buah tomat bisa timbul alergi akut pada saluran cerna akibat adanya kan

Komposisi :
Buah mengandung alkaloid solanin (0,007%), saponin, asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid (termasuk rutin), protein, lemak, gula (glukosa, fruktosa), adenin, trigonelin, kholin, tomatin, mineral (Ca, Mg, P, K, Na, Fe, sulfur, chlorine), vitamin (B1, B2, B6, C, E, likopen, niasin), dan histamin. Rutin dapat memperkuat dinding pembuluh darah kapiler. Klorin dan sulfur adalah trace element yang berkhasiat detoksikan. Klorin alamiah menstimulir kerja hati untuk membuang racun tubuh dan sulfur melindungi hati dari terjadinya sirosis hati dan penyakit hati lainnya. Likopen adalah pigmen kuning beta karoten pada tomat. Tomatin berkhasiat antibiotik. Daun mengandung pektin, arbutin, amigdalin, dan alkaloid.

12.  Jeruk Nipis
      (Citrus aurantifolia, Swingle.)

Penyakit Yang Dapat Diobati :
Amandel, Malaria, Ambeien, Sesak Nafas, Influenza, Batuk; Sakit panas, Sembelit, Terlambat haid, perut mules saat haid; Disentri, Perut Mulas, Perut Mual, Lelah, Bau badan, Keriput wajah;

Pemanfaatan :
1. Amandel
    Bahan : 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang kunyit sebesar ibu jari
    diparut dan 2 sendok makan madu;
    Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil aimya, kunyit
    diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan
    madu dengan ditambah 1/2 gelas air, diaduk sampai merata, dan
    disaring;
    Cara menggunakan: diminum 2 hari sekali secara teratur.

2. Malaria
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 sendok makan kecap, garam
    secukupnya;
    Cara membuat :jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dioplos dengan bahan lainnya dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum tiap pagi menjelang sarapan.
3. Ambeien
    Bahan: 2 - 4 potong akar jeruk nipis;
    Cara membuat: direbus dengan 1 1/2 liter air sampai mendidih
    hingga tinggal 1 liter, kemudian disaring;
    Cara menggunakan : diminum setiap sore weara teratur.
4. Sesak Nafas
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 siung bawang merah, 1 butir telur ayam
    kampung, 1 sendok teh bubuk kopi, 1 potong gula batu,
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, bawang
    merah diparut kemudian dicampur dengan bahan lainnya dan
    diseduh dengan air panas secukupnya, diaduk sampai merata,
    kemudian disaring;
    Cara menggunakan: diminum setelah makan pagi secara teratur.
5. Influenza
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok minyak kayu putih, kapur
    sirih secukupnya;
    Cara membuat: jeruk nipis dipanggang sejenak dan diperas untuk
    diambil airnya, kemudian dicampur dengan bahannya dan diaduk
    sampai merata, dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari secara teratur.
6. Batuk
    a. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 sendok kecap, garam
       secukupnya;
       Cara membuat: jeruk nipis diperis untuk diambil airnya,
       Cara menggunakan: diminum secara teratur 1 kali sehari selama
       sakit
    b. Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/4 sendok tepung biji buah pala, 1
       sendok minyak kayu putih;
       Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
       dioplos dengan bahan lainnya sampai merata;
       Cara menggunakan: dipakai sebagai bedak dan dioleskan pada
       dada dan punggung.
7. Sakit panas
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1/2 sendok minyak kelapa, 1 sendok
    minyak kayu putih, 2-4 siung bawang merah yang dihaluskan;
    Cara membuat:  jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dioplos dengan bahan lainnya sampai merata,
    Cara menggunakan: dipakai sebagai kompres dan obat gosok untuk
    dada dan punggung.
8. Sembelit
    Bahan: 1 buah jeruk nipis, 2 - 4 siung bawang merah, 1 sendok
    minyak kayu putih, buah asam secukupnya, 2 sendok air masak;
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kemudian
    dicampur dengan bahan lainnya dan dihaluskan bersama-sama;
    Cara menggunakan: dioleskan di seluruh tubuh, terutama di seputar
    perut.
9. Telambat datang bulan
    Bahan : 1 buah jeruk nipis, 2 rimpang kunyit sebesar ibu jari, kapur
    sirih dan garam secukupnya;
    Cara membuat: jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, kunyit
    diparut dan diperas untuk diambil airnya, kemudian semua bahan
    tersebut dicampur merata dan disaring;
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

10. Perut mules pada waktu haid datang bulan
     Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 1/2 rimpang jahe sebesar ibu jari, 3
     mata buah asam yang sudah masak, 1 potong gula kelapa;
     Cara membuat : jeruk nipis diperas untuk diambil airnya, jahe
     diparut, kemudian semua bahan tersebut dicampur dan diberi 3/4
     gelas air masak dan disaring;
     Cara menggunakan: diminum pada hari pertama haid.

11. Disentri
     Bahan: 2 potong akar jeruk nipis;
     Cara membuat: direbus dengan 2 1/2 gelas air sampai mendidih,
     kemudian disaring;
     Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari.

12. Perut mules
     Bahan: 1 buah jeruk nipis, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari;
    
Komposisi :
KANDUNGAN KIMIA : Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kiniia yang bemianfaat. Misalnya: limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren dan sitral. Di samping itu jeruk nipis mengandung asani sitrat. 100 gram buah jeruk nipis mengandung: - vitamin C 27 miligram, - kalsium 40 miligram, - fosfor 22 miligram, - hidrat arang 12,4 gram, - vitamin B 1 0,04 miligram, - zat besi 0,6 miligram, - lemak 0,1 gram, - kalori 37 gram, - protein 0,8 gram dan - air 86 gram. Jeruk nipis mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral dan asam sitrat.

Sumber : www.iptek.net.id
Diberdayakan oleh Blogger.

Test Footer 2